Rusia Tunjukan Rekaman Rudal Termobarik yang Bisa Membuat Tubuh Menguap
Senjata-senjata ini jauh lebih berbahaya daripada bahan peledak konvensional dan tubuh bisa menguap jika ada di dekatnya.
JERNIH – Rekaman dramatis menunjukkan rudal termobarik milik Rusia yang mampu menghancurkan organ manusia menghujani daerah yang dikuasai Ukraina. Senjata-senjata ini jauh lebih berbahaya daripada bahan peledak konvensional dan tubuh bisa menguap jika ada di dekatnya.
Rudal jenis ini juga dikenal sebagai aerosol, bahan bakar-udara atau bom vakum. Cara kerjanya dengan menyemprotkan uap bahan bakar yang mudah terbakar di daerah sekitarnya. Awan bahan bakar yang dibiarkan menggantung di udara kemudian dinyalakan oleh ledakan kedua, memicu ledakan besar yang berapi-api dan gelombang kejut yang menghancurkan.
Ledakan ini menciptakan ruang hampa yang menyedot oksigen di sekitarnya dan cukup kuat untuk menyedot udara keluar dari paru-paru manusia.
Rekaman serangan udara diyakini diambil oleh drone UAV Rusia. Video itu dibagikan di saluran Telegram termasuk kepada pakar pertahanan Rob Lee.
Tidak seperti bom cluster, rudal termobarik tidak dilarang berdasarkan hukum internasional, tetapi penggunaannya diatur secara ketat di bawah aturan konflik bersenjata.
“Bom ini tidak dapat digunakan terhadap sasaran militer dengan cara yang dapat membahayakan penduduk sipil atau dapat menyebabkan kerusakan berlebihan untuk keuntungan militer atau akan menyebabkan penderitaan yang tidak perlu,” kata Kementerian Pertahanan Inggris. .
Tidak jelas persis apa yang terjadi dalam rekaman terbaru dari senjata-senjata ini yang digunakan untuk melawan Ukraina.
Awal bulan ini, Rusia diperkirakan telah menggunakan senjata ini di pabrik baja Azovstal yang terkepung – benteng terakhir Ukraina di kota pelabuhan selatan Mariupol.
Kemarin Kementerian Pertahanan Ukraina mengkonfirmasi bahwa operasi untuk mengevakuasi pejuang yang tersisa di pabrik baja sedang berlangsung. Pasukan dari Batalyon Azov sayap kanan dan marinir Ukraina telah bertahan melawan serangan Rusia selama hampir tiga bulan.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan 53 tentara yang terluka parah dirawat di rumah sakit di kota Novoazovsk yang dikuasai Rusia. 264 pejuang Ukraina lainnya yang terluka telah dibawa ke Olenivka, di Donetsk, melalui koridor kemanusiaan, katanya.
Dia mengatakan pasukan yang baru dievakuasi telah ditukar dengan tentara Rusia yang ditangkap. Bagaimana pasukan yang dirawat di Novoazovsk akan dipindahkan kembali ke wilayah Ukraina masih belum jelas. [Metro.co.uk]