Selebritis, Wartawan, dan Aktivis Rusia, akan Gelar Rapat Umum anti-Perang
- Dmitry Muratov, wartawan pemenang Nobel Perdamaian 2021, mempertanyakan tindakan Vladimir Puti berikutnya.
- “Apakah setelah ini akan ada serangan nuklir,” tanya Muratov.
JERNIH — Selebritis, jurnalis, dan tokoh masyarakat Rusia, Kamis 14 Februari, menentang invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina. Sejumlah aktivis berencana menggelar rapat umum anti-perang di pusat kota Moskwa malam ini.
“Kami, orang Rusia, akan menghadapi konsekuensi invasi ini selama bertahun-tahun ke depan,” tulis Ksenia Sobchak, sosialita dan mantan kandidat presiden Rusia.
Bintang pop, pembawa acara televisi larut malam, dan sutradara film, memposting kotak hitam ke Instagram sebagai protes atas perang Presiden Putin.
Sebuah petisi anti-perang yang diluncurkan Elena Chernenko, wartawan harian bisnis Kommersant, mengumpulkan sedikitnya 100 tanda tangan rekan jurnalis.
Di antara penanda-tangan terdapat karyawan RBC, Novaya Gazeta, Dozhd, Ekho Moskvy, Snob, dan The Bell. Dmitry Muratov, pemimpin redaksi Novaya Gazeta dan pemenang Nobel Perdamaian 2021, mengecam peringatan Putin terhadap campur tangan dari luar. Ia juga menggemakan seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar publik Rusia menentang perang.
“Panglima memutar tombol nuklir di tangannya, seperti gantungan kunci mobil mewah,” kata Muratov. “Apakah langkah selanjutnya adalah serangan nuklir? Saya tidak bisa menafsirkan kata-kata Vladimir Putin tentang pembalasan dengan cara lain.”
Dalam video di situs Novaya Gazeta, Muratov mengatakan; “Hanya gerakan anti-perang Rusia yang dapat menyelamatkan kehidupan di planet ini.”
Koalisi 30 media independen Rusia menyatakan penentangan terhadap ‘pembantaian yang dimulai oleh pemimpin Rusia. “Kami berjanji akan jujur tentang apa yang terjadi selama kami memiliki kesempatan ini,” tulis koalisi Syndicate-100.
“Kami berharap kekuatan dan ketahanan selalu menyertai orang Ukraina yang melawan agresi, dan kepada semua orang Rusia yang mencoba melawan kegilaan milteristik,” tambah koalisi 30 media itu.