Setelah 27 Tahun di Penjara, Tak Terbukti Bersalah, Zhang Dibebaskan
Para pengamat menilai keputusan pengadilan tersebut menunjukan, Cina semakin terbuka dalam membatalkan hukuman yang salah, walaupun hanya terbatas untuk kriminal dan bukan kasus-kasus politik.
JAKARTA-Sebuah video di media Cina viral berisi berita seorang tahanan bernama Zhang Yuhuan saat keluar dari penjara dan bertemu dengan ibunya yang berusia 83 tahun serta mantan istrinya, pada hari Selasa lalu (4/8/2020).
Zhang yang tinggal di Cina bagian timur, keluar dari penjara setelah dinyatakan tidak bersalah atas dakwaan pembunuhan.
Pada tahun 1993, Zhang dipaksa Polisi mengakui pembunuhan terhadap dua anak laki-laki. Karena tidak kuat menanggung siksaan Zhang akhirnya mengakui peristiwa yang tidak dilakukan itu yang membuatnya di penjara.
Zhang menjadi tahanan terlama di Cina yang terbukti tidak bersalah setelah menjalani hukuman 9.778 hari atau selama 27 tahun di penjara di provinsi Jiangxi.
Pengacaranya, Wang Fei gagal memperjuangkan banding, namun pada bulan Maret 2019 pengadilan tinggi setuju untuk membuka kembali kasus ini dan pada bulan Juli, jaksa provinsi merekomendasikan Zhang dibebaskan karena tidak didapati bukti yang memadai untuk menghukum Zhang.
“Setelah kami meninjau materi yang kami temukan ternyata tidak ada bukti langsung yang dapat membuktikan Zhang bersalah. Jadi kami menerima saran jaksa penuntut yang telah menyatakan Zhang tidak bersalah.”
Pengadilan juga memberitahu Zhang bahwa ia berhak mendapatkan kompensasi atas tuduhan yang salah.
Wang Fei, kepada China Daily menyatakan akan menegosiasikan kompensasi yang harus diterima Zhang.
“Saya akan menegosiasikan jumlah kompensasi yang tepat dengan klien saya,” kata pengacara Zhang,” Zhang menambahkan “Kami juga berencana untuk meminta mereka yang melakukan kesalahan dalam kasus ini agar bertanggung jawab,”.
Pada oktober 1993 setelah penemuan jasad dua anak lalki-laki di sebuah waduk desa di Jinxian, Nanchang, ibukota Jiangxi, Zhang ditangkap Polisi. Ia mendapat siksaan berat selama proses interogasi, karena Zhang terus mengatakan bahwa ia tidak bersalah.
Zhang yang merupakan tetangga para korban kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Pada Januari 1995, pengadilan di Nanchang menyatakan Zhang bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Tetapi vonis tersebut dapat diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup setelah dia menjalani dua tahun penjara.
Zhang dan mantan istrinya, Song Xiaonyu, memiliki dua putra sebelum mereka bercerai 11 tahun yang lalu. Meskipun Song telah menikah lagi, namun Song terus membantu mantan suaminya memperjuangkan keadilan.
“Saya sangat senang ketika mendengar pengumuman pengadilan,” kata Song.
Pembunuh dua anak laki-laki pada tahun 1993 masih belum diketahui. (tvl)