Singapura Menutup Diri Dari Wisatawan Cina
Singapura — Singapura menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menutup diri dari pendatang Cina, dan mengusir orang asing yang telah berada di negara kota itu dalam 14 hari terakhir.
Langkah ini diambil Singapura sebagai upaya mencegah penyebaran virus korona lewat kedatangan wisatawan Tiongkok. Padahal, Singapura adalah mitra dagang Cina dan dengan populas 90 persen keturunan Tionghoa.
Badan Pariwisata Singapura menunjukan 248 ribu pelancong dari Cina datang ke Singapura sepanjang November. Sepanjang 2018, jumlah wisatawan Cina ke Singapura mencapai 3,42 juta.
* Siapa Whistleblower Virus Korona Wuhan?
* Melindungi Diri dari Virus Korona dengan Masker Kulit Jeruk
* Takut Virus Korona, Sekolah Musik di Italia Menolak Siswa Cina
Singapura akan menangguhkan visa bagi pendatang Cina. Warga Cina yang terlanjut berada di Singapura akan dibatasi mulai hari ini, pukul 11.59.
Jumat lalu, Singapura mengumumukan 13 kasus virus korona baru yang berada di tubuh pendatang dari Wuhan, episenter wabah. Namun otoritas Kesehatan Singapura memastikan tidak ada bukti pendatang dari Wuhan menularkan virus itu ke penduduk.
Virus korona berkembang di Wuhan sejak Desember 2019, dan kini menjangkiti vampir 10 ribu orang. Korban tewas, menurut catatan South China Morning Post, mencapai 213.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan status darurat international, yang membuat setiap negara boleh melakukan tindakan apa saja untuk melindungi warganya.