Sistem Helium Bocor, Boeing Starliner tak Bisa Bawa Pulang Dua Astronot dari Stasiun Luar Angksa
- Kali keempat NASA menunda kepulangan Boeing Starliner dari ISS.
- Terjadi lima kebocoran sistem helium. Empat terlihat saat Starliner docking.
JERNIH — Boeing Starliner, kapsul luar angkasa buatan Boeing, mengalami kebocoran kecil pada sistem helium yang membuatnya tidak mungkin membawa pulang dua astronot; Butch Wilmore dan Suni Williams kembali ke Bumi sebelum 1 Juli.
“Kami meluangkan waktu dan mengikuti proses standar tim manajemen misi kami,” kata Steve Stich, manajer Program Kru Komersil NASA, kepada wartawan. “Kami membiarkan data mengarahkan pengambilan keputusan kami, sehubungan pengelolaan kebocoran kecil sistem helium dan kinerja pendorong selama pertemuan dan docking.”
Misi Boeing Starliner, dikenal sebagai Crew Fligt Test (CFT), mengirim Butch Wilmore dan Suni Williams ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 5 Juni dan tiba di laboratorium yang mengorbit Bumi sehari kemudian.
Seperti dicatat Stich, kedatangan Boeing Strliner tidak mulur. Selama di ISS, Starliner mengalami masalah dengan lima dari 28 pendorong sistem kendali reaksi (RCS).
Anggota tim CFT juga memperhatikan lima kebocoran kecil helium di sistem propulsi Starliner. Salah satunya terlihat sebelum peluncuran tapi tidak dianggap sebagai masalah serius. Empat lainnya muncul setelah kapsul dikerahkan dari roket United Launch Alliance Atlas V.
Starliner semuan dijadwalkan menghabiskan satu pekan di ISS. Pada 9 Juni, NASA dan Boeing mengumumkan keberangkatan dari ISS diundur paling cepat 18 Juni, untuk mengakomodasi rencana perjalanan luar angkasa NASA pada 13 Juni di ISS dan memberikan lebih banyak waktu checkout.
Selasa 18 Juni, NASA kembali mengumumkan memindahkan tanggal keberangkatan Starliner dari ISS menjadi 26 Juni. Alasannya sama, butuh waktu tambahan untuk menilai kebocoran helium dan masalah pendorong RCS.
Terakhir, NASA dan Boeing sepakat menggeser lagi waktu kepulangan Starliner menjadi paling cepat awal Juli. Penggeseran beberapa kali ini lebih dari cukup untuk memperlihatkan betapa serius masalah yang dihadapi Boeing Starliner.