Crispy

Sniper Taliban Jadi Wali Kota, Tak Lagi Kobarkan Perang Tapi Bangun Kota

Tidak seperti pria pedesaan berpendidikan madrasah miskin, Mowaffaq berasal dari keluarga pedagang kaya dan dibesarkan di Maymana, yang unggul di sekolah dan olahraga.

JERNIH – Damullah Mohibullah Mowaffaq yang terkenal reputasinya sebagai salah satu penembak jitu atau sniper terbaik di jajaran Taliban kini tak lagi mengobarkan perang untuk menguasai Afghanistan. Mowaffaq telah diangkat menjadi Walikota Maymana, ibu kota provinsi Faryab di ujung barat laut Afghanistan.

Mowaffaq dilantik pada November 2021, tiga bulan setelah Taliban menggulingkan pemerintahan yang didukung Barat. Walikota baru ini telah banyak menginspirasi warga Afghanistan yang sudah lelah berperang.

Sang sniper yang terkenal sebagai pejuang, sekarang jadwalnya dipenuhi dengan tugas sehari-hari di pemerintahan daerah. Membangun kotanya, membuka saluran pembuangan, merencanakan jalan, dan meredakan pertengkaran warga di lingkungannya.

Peralihannya mencerminkan transformasi yang lebih luas yang sedang dialami Taliban, ketika para pemberontak bergulat dengan pekerjaan administrasi. “Ketika saya berjuang, tujuan saya sangat spesifik yakni mengakhiri pendudukan asing, diskriminasi dan ketidakadilan,” kata pria berusia 25 tahun itu kepada AFP. “Sekarang tujuan saya juga jelas: memerangi korupsi dan membuat negara makmur.”

Saat berjalan melalui jalan-jalan Maymana, walikota baru berbicara dengan pekerja kota yang sedang membersihkan selokan pinggir jalan. Kota berpenduduk 100.000 orang itu datang dengan keluhan dan saran, yang dengan patuh ditambahkan ke daftar tugas yang terus bertambah.

“Walikota baru masih muda, berpendidikan tinggi dan, yang terpenting, berasal dari kota,” kata wakilnya yang non-Taliban, Sayed Ahmad Shah Gheyasi. “Dia tahu bagaimana menghadapi orang.”

Tidak seperti pria pedesaan berpendidikan madrasah miskin yang memperkuat barisan Taliban, Mowaffaq berasal dari keluarga pedagang kaya dan dibesarkan di Maymana, di mana ia unggul di sekolah dan dalam olahraga. Kenang-kenangan dari masa mudanya menghiasi kantornya termasuk sertifikat dari kompetisi seni bela diri serta ijazah sekolah menengahnya.

Setelah bergabung dengan pemberontakan pada usia 19 tahun, ia dipromosikan untuk memimpin sebuah unit kecil yang ditempatkan di provinsi Faryab.

Banyak orang sesama pejuang menggambarkan sosok Mowaffaq sebagai salah satu penembak jitu paling berbakat di Taliban. Namun Mowaffaq tampaknya enggan untuk menceritakan kisah perangnya.

Saat berjalan-jalan dengan AFP, dia berhenti di depan sebuah rumah yang dipenuhi bekas amunisi di dekat desa Doraye Khoija Qoshre, tempat unitnya pernah berkuasa. Di sini dia biasa bersembunyi, menyerang pasukan Amerika dengan senapannya dan mengasah reputasinya sebagai penembak jitu.

“Dia membunuh seorang Amerika dengan senapannya dari rumah ini, kemudian sebuah pesawat datang dan mengebomnya,” kata Saifaddin, seorang petani lokal, yang seperti banyak orang di Afghanistan menggunakan namanya dengan satu kata.

Meskipun tidak dapat dipastikan bahwa Mowaffaq bertanggung jawab atas peristiwa itu, pada pertengahan 2019 Amerika Serikat mengumumkan seorang anggota pasukan khusus mereka telah tewas dalam pertempuran di Faryab.

Setahun sebelumnya, Jaringan Analis Afghanistan mengatakan Maymana sempat dikepung  karena kehadiran Taliban yang sangat luas di daerah itu. Mowaffaq menyaksikan beberapa rekannya tewas dalam pertempuran tetapi tetap mengelak tentang kengerian yang ditimbulkan dan dideritanya. “Saya mengalami banyak pasang surut,” katanya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Taliban melakukan pelanggaran HAM berat sejak mereka merebut kekuasaan pada Agustus.

Kematian lebih dari 100 pegawai pemerintah atau pasukan keamanan telah disalahkan pada penguasa baru negara itu, sementara aktivis perempuan telah ditahan dan wartawan dipukuli karena meliput protes mereka.

Cita-cita Taliban tentang janggut tebal dan sorban hitam mungkin membingkai wajah Mowaffaq, tetapi dalam banyak hal dia adalah totem yang tidak konvensional dari ideologi keras mereka. Di kantor Mowaffaq, karyawan wanita diizinkan untuk tetap bekerja, dan taman umum di kota disediakan untuk mereka. [AFP/Saudigazette]

Back to top button