Staf Medis Menghibur Pasien Virus Korona dengan Tarian Uyghur
Wuhan — Staf medis etnis minoritas dari Daerah Otonomi Xinjiang China (XUAR) menghibur pasien virus korona, atai Covid-19, dengan arian Uyghur di Rumah Sakit Fang Chang di Wuhan, Propinsi Hubei.
Dalam video yang beredar di media sosial, Rabu 12 Februari 2020, seorang staf medis — mengenakan jas hazmat medis — menari di depan pasien yang terbaring berjajar.
Global Times, situs plat merah Cina, memberitakan staf medis itu bernama Bargul Tolheng dan berasal dari etnis Kazakh. Ia didatangkan dari sebuah rumah sakit kedua di Urumqi, ibu kota Xinjiang, khusus untuk menari.
“Pemimpin kelompok kami mengatakan moral pasien sangat renadh, yang tidak baik untuk proses pemulihan,” kata Tolheng kepada Global Times.
“Saya diminta tampil membawakan tarian Uyghur untuk menghibur pasien,” lanjut Tolheng. “Usai menari, saya banyak berbicara dengan pasien. Banyak yang bertanya bagaimana saya bisa menggoyangkan leher padahal mengenakan pakaian medis.”
Tolheng adalah satu dari 102 staf medis angkatan kedua yang dikirim dari Xinjiang untuk ditempatkan di beberapa rumah sakit Wuhan. Kazakh adalah satu dari 21 etnis minoritas di Cina yang dikerahkan.
Di Muenchen, Jerman, World Uyghur Congress (WUC) merespon video itu dengan menuduh Cina sedang mengalihkan perhatian dari kegagalannya menangani penyebaran virus korona.
Dilxat Raxit, juru bicara WUC, mengatakan Tolheng tidak suka rela menari tapi diisntruksikan. Tolheng tidak punya cara lain selain menuruti kehendak Cina.
“Tolheng menari, divideokan, dan diviralkan,” kata Raxit. “Tujuannya, meredam kemarahan pasien yang marah atas kegagalan pemerintah menghentikan wabah.”
Dokun Isa, presiden WUC, mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa menyuruh staf medis menari adalah bukti bahwa yang dikirim ke Wuhan bukan tenaga medis tapi entertainer.
Cina, menurut Isa, rupanya masih sempat melawan kampanye hitam tentang Uyghur di luar negera meski mereka sibuk memerangi wabah virus korona.