Crispy

Tahun Depan Tak Ada Lagi Jurusan IPA, IPS dan Bahasa Di SMA

Kebijakan ini, dibuat sebagai lanjutan dari peraturan pembelajaran yang diputuskan pada Agustus 2020 lalu, guna merespon kondisi pandemi. Makanya, kurikulum prototype tersebut menjadi salah satu pilihan yang bisa diterapkan di sekolah-sekolah.

JERNIH- Pada tahun ajaran 2022 nanti, pemerintah akan menerapkan kurikulum prototype serta kurikulum darurat ke sekolah yang berminat menggelarnya. Hal ini, disodorkan guna mengadaptasikan diri pada kondisi pandemi. Nantinya, para siswa tak akan dikotakkan berdasar jurusan IPA, IPS dan Bahasa lagi.

Soal ini, seperti diberitakan Kompas, disampaikan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Assesmen pendidikan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Anindito Aditomo.

Anindito bilang, lewat kurikulum tersebut, siswa kelas XI dan XII nantinya bisa memilih kombinasi mata pelajaran sesuai minatnya masing-masing. Misalnya, siswa yang ingin jadi insinyur bisa mengambil jurusan matematika dan fisika lanjutan, tanpa perlu mengakses pelajaran biologi.

“Ia boleh mengombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, bahasa, dan kecakapan hidup yang selaras dengan rencana kariernya,” kata Anindito.

Saat ini kata Anindito, kurikulum prototype tersebut sudah diuji cobakan di 2.500 sekolah yang terlibat Program Sekolah Penggerak. Kerangkanya kurikulum ini, lebih fleksibel dan fokus pada materi esensial, pengembangan karakter serta kompetensi siswa.

Kebijakan ini, dibuat sebagai lanjutan dari peraturan pembelajaran yang diputuskan pada Agustus 2020 lalu, guna merespon kondisi pandemi. Makanya, kurikulum prototype tersebut menjadi salah satu pilihan yang bisa diterapkan di sekolah-sekolah.

Karena sifatnya yang opsional, maka kurikulum ini kata Anindito, tak disebut sebagai kurikulum 2022. Hanya diterapkan di sekolah yang berminat saja sebagai alat transformasi pembelajaran. Aturannya pun sudah dituangkan dalam Keputusan Mendikbud Ristek nomor 162 tahun 2021 tentang Sekolah Penggerak.

Sementara struktur kurikulum pada SMA kelas X, para siswa nantinya bakal mengikuti pelajaran yang sama dengan di SMP yakni, mata pelajaran umum. Kemudian, di kelas XI peserta didik mulai menentukan pelajaran pilihan sesuai minat dan bakatnya masing-masing.

Adapun daftar mata pelajaran kelas X adalah sebagai berikut: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti sesuai dengan kepercayaan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Matematika.

Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi, Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi, Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Informatika.

Memilih minimal satu mata pelajaran seni dan prakarya meliputi Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, Prakarya dan Muatan Lokal.

Lalu pada kelas XI dan XII, struktur mata pelajaran akan dibagi menjadi lima kelompok utama, yakni: Kelompok mata pelajaran umum yang wajib diikuti semua siswa SMA, serta Kelompok mata pelajaran Matematika dan IPA (MIPA). Setiap SMA wajib menyediakan minimal tiga mata pelajaran dalam kelompok ini

Pada kelompok mata pelajaran IPS, setiap SMA wajib menyediakan minimal tiga mata pelajaran dalam kelompok ini. Sedangkan kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya, dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA

Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya, capaian pembelajaran vokasi dikembangkan oleh SMA bekerja sama dengan dunia kerja dan sesuai dengan potensi atau kebutuhan SDM di SMA.

Perincian mata pelajaran kelas XI dan XII adalah sebagai berikut: Kelompok mata pelajaran umum, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti sesuai dengan kepercayaan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Sejarah, dan memilih minimal satu pelajaran seni dan budaya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan Seni Tari).

Kelompok mata pelajaran MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika tingkat lanjut. Kelompok mata pelajaran IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi. Kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya: Bahasa Indonesia tingkat lanjut, Bahasa Inggris tingkat lanjut, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Prancis. Mata pelajaran kelompok Vokasi dan Prakarya: Prakarya Membatik, Servis Elektronik, Disain Grafis dan Muatan Lokal.[]

Back to top button