Crispy

Teleskop James Webb Tiba di Parkiran Kosmik, Mulai Beroperasi Musim Panas 2022

  • Teleskop James Webb akan beroperasi di titik L2 setelah observatorium menembakan roket pendorong selama dua menit.
  • Musim panas 2022, James Webb mulai beroperasi mengintip semesta berjarak jutaan tahun.

JERNIH — Teleskop Antariksa James Webb tiba di lahan parkir kosmiknya satu juta mil dari Bumi, dan segera memulai misi mengungkap misteri alam semesta.

Banda Antariksa AS (NASA) mengatakan observatorium menembakan pendorong selama dua menit pada pukul 14:00 waktu AS untuk mencapai titik Lagrange Kedua (L2). Dari titik ini, teleskop akan memiliki akses ke hampir separuh langit pada saat tertentu.

“Selamat datang di rumah, James Webb,” kata Bill Nelson, administrator NASA, dalam pernyataan singkat yang dikutip Arab News.

Webb, demikian teleskop ini disebut, akan memulai misi sains musim panas 2022. Teleskop akan menggunakan instrumen inframerah resolusi tinggi untuk mengintip ke masa 13,5 miliar tahun, atau ke generasi perama galaksi yang terbentuk setelah Big Bang.

Di L2, Webb akan tetap sejajar dengan Bumi saat bergerak mengelilingi Matarai, yang memungkinkan peralatan pelindung bekerja melindungi peralatan sensitif terhadap panas dan cahaya.

Agar payung raksasa pelindung Webb efektif, Matahari, Bumi, dan Bulan harus berada pada arah yang sama, dengan sisi dingin beroperasi pada minus 370 derajah Fahrenheit atau minus 225 derajat Celcius.

Penembakan pendorong, dikenal sebagai pembakaran orital, adalah manuver ketiga sejak Webb diluncurkan dengan roket Ariane 5 pada 25 Desember 2021.

Rencana ini disengaja karena jika Webb mendapat terlalu banyak dorongan roket, teleskop akan bisa terbalik untuk terbang kembali ke Bumi. Jika itu terjadi, Webb akan kepanasan dan hancur.

Maka diputuskan untuk mengurangi penembakan roket, dan menggunakan pendorong teleskop untuk membuat perbedaan. Penembakan berjalan dengan sangat baik sehingga Webb dengan mudah melampayui usia minimum yang direncanakan, yaitu lima tahun.

Webb, yang dibangun dengan biaya 10 miliar dolar AS atau Rp 143,5 triliun, adalah salah satu platform ilmiah paling mahal yang pernah dibangun. Biaya pembuatannya sebanding dengan Large Hadron Collider di CERN dan teleskop Hubble.

Saat Hubble mengorbit Bumi, Webb akan mengorbit di area ruang angkasa L2 — dengan tarikan gravitasi Matahari dan Bumi akan diseimbangkan oleh gaya sentrifugal sistem berputar.

Obyek di salah satu dari lima titik ini kali pertama diteorikan oleh pakar matematika Prancis-Italia Joseph-Louis Lagrange. Di titik L2, teleskop akan tetap stabil dan tidak akan jatuh ke sumur gravitasi Bumi dan Matahari, dan hanya sedikit bahan bakar diperlukan untuk penyesuaian.

Di titik L2, Webb tidak akan diam seperti kendaraan terparkir, tapi bergerak berputar dalam ‘halo’ pada jarak sama antara Bumi dan Bulan, dengan satu siklus setiap enam bulan.

Inilah yang memungkinkan Webb tetap stabil secara termal dan menghasilkan tenaga dari panel surya.

Webb bukan yang pertama beroperasi di L2. Sebelumnya, obeservatorium Herschel dan Planck milik Bandan Antariksa Eropa (ESA) dan Wilkinsom Microwave Anisotropy Probe milik NASA, melakukannya.

Posisi Webb di L2 juga memungkinkan komunikasi berkelanjutan dengan Bumi melalui Deep Space Networdk, tiga antena besar di Australia, Spanyol, dan California.

Awal bulan ini, NASA menyelesaikan proses pembukaan cermin emas besar Webb, yang akan mengumpulkan sinyal inframerah dari bintang dan galaksi pertama yang terbentuk beberapa ratus juga tahun setelah semesta mengembang.

Back to top button