CrispyVeritas

Temuan Baru: Flu Musiman Berpotensi Memperparah Penyebaran Covid-19

  • Sejarah menunjukan pandemi flu Spanyol 1918 terjadi dalam beberapa gelombang, dan diakibatkan flu musiman.
  • Pasien Covid-19 tanpa flu rata-rata menularkan virus korona ke dua orang.
  • Pasien Covid-19 dengan flu musiman, yang kerap bersin berulang-ulang, mampu menularkan virus ke empat atau lima orang.
  • Sebelum vaksi Covid-19 tersedia, sebaiknya gelar vaksinasi influensa ke banyak warga sebelum musim hujan tiba.

Berlin — Sebuah penelitian baru menemukan influensa, atau flu musiman, dapat melipat-gandakan tingkat penularan Covid-19.

Studi yang digelar Max Planck Institut di Jerman dan Pasteur Institute di Prancis menunjukan rata-rata pasien Covid-19 menularkan virus ke dua orang. Jika pasien Covid-19 terserang flu, penularan virus mengalami lonjakan menjadi rata-rata empat atau lima orang.

“Hasil penelitian jelas,” kata Dr Matthieu Domenech de Celles, ahli epidemiologi dalam makalah non-peer-review yang diposting di Medrxiv.org, Rabu lalu.

Temuan ini memunculkan kekhawatiran akan adanya pandemi gelombang kedua di belahan bumi utara pada musim gugur tahun ini. Krisis Covid-19 diperkirakan semakin buruk.

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS, mengatakan ia tidak tahu, dan tidak ada orang yang tahu, apa yang akan terjadi saat influensa menjangkit ke pasien Covid-19 di rumah sakit.

Baca Juga:
— Cina Restui Uji Vaksin Semprot Hidung untuk Perangi Covid-19

Bersama koleganya, Domenech de Celles mengembangkan model yang dapat mensimulasikan sirkulasi flu musiman dan Covid-19. Mereka menganalisa data Covid-19 di negara-negara Eropa; Belgia, Italia, Spanyol, dan Norwegia, untuk memisahkan dampak dua penyakit menular berbeda.

Muncul perdebatan bagaimana flu mempengaruhi pandemi. Sebagian ilmuwan percaya infeksi yang disebabkan strain influensa akan menghasilkan respon lintas kekebalan, yang dapat memberi perlindungan parsial terhadap virus korona.

Ilmuwan lain mengatakan itu hanya akan memperburuk situasi, karena pasien koinfeksi harus melawan dua virus berbeda pada waktu bersamaan. Beberapa gejala flu yang khas, seperti batuk dan bersin akan membantu penyebaran Covid-19.

Domenech de Celles menemukan bukti konsisten bahwa selama periode ko-sirkulasi, influensa berkaitan dengan peningkatan rata-rata dua sampai 2,5 kali lipat tingkat populasi penularan virus korona.

Gelombang pertama pandemi, yang ditandai penurunan kasus baru pada musim semi, tidak hanya disebabkan penguncian dan jarak sosial tapi juga akhir musim flu.

Peneliti juga menemukan 30 sampai 50 persen ko-infeksi, atau orang baru terinfeksi, kemungkinan tidak terdeteksi. Penyebabnya, menurut Domenech de Celles, dibutuhkan waktu berbead untuk timbulnya dua penyakit itu.

Virus korona, membutuhkan waktu dari lima hari untuk mulai menunjukan gejala, atau lebih lama dari masa inkubasi flu biasa yang hanya satu atau dua hari. Jadi, saat pasien dites virus korona, flu mungkin sudah hilang dari tubuh pasien.

Tahun 1918, flu Spanyol — yang disebabkan varian virus H1N1 — menginfeksi sepertiga populasi dunia dan menewaskan 50 juta orang. Pandemi saat itu datang dalam beberapa gelombang, dan ilmuwan percaya gelombang itu diperparah oleh flu musiman.

Studi yang dilakukan Google dan Cold Spring Harbor Laboratory pada Mei 2020 lalu menemukan infeksi flu dapat secara signifikan meningkatkan jumlah enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) dalam tubuh manusia. ACE2 adalah reseptor utama yang digunakan virus korona untuk berikatan dengan sel inang.

Dr Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, bulan lalu mengatakan musim gugur bisa menjadi yang terburuk dari yang pernah kita lihat jika orang AS tidak mengikuti pedoman mitigasi; menghindari keramaian atau memakai masker wajah.

Vaksin Covid-19 belum siap. Jadi apa yang harus dilakukan?

Dr Wang Chen, ketua Akademi Ilmu Kedokteran Cina di Beijing dan penasehat senior pemerintah Cina, mengatakan vaksinasi influensa dapat mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Vaksinasi harus dilakukan sebelum akhir September, atau paling lambat Oktober.

Back to top button