Tentara Rusia Culik dan Deportasi Paksa Anak-anak Ukraina
- Sebanyak 1.800 anak Ukraina dipindah dari wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia ke Rusia.
- Tentara Rusia juga menjalankan operasi penyaringan untuk mengetahi penduduk pro-Kremlin dan bukan.
JERNIH — PBB mengatakan ada tuduhan layak dipercaya tentara Kremlin membawa 1.800 anak Ukraina ke Rusia untuk diadopsi, sebagai bagian program relokasi dan deportasi paksa skala besar.
Ilze Brands Kehris, asisten Sekjen PBB untuk hak asasi manusia, mengatakan pada pertemuan DK PBB Rabu lalu bahwa pasukan Rusia menjalankan operasi ‘penyaringan’. Warga Ukraina di wilayah pendudukan menghadapi pemeriksaan keamanan sistematis yang melibatkan pelanggaran hak terhadap banyak manusia.
“Ada tuduhan yang kredibel tentang pemindahan paksa anak-anak tanpa pendamping ke wilayah yang dikuasai Rusia, bahkan dibawa ke wilayah Republik Federasi Rusia,” kata Kehris.
Menurutnya, PBB prihatin Rusia mengadopsi prosedur yang disederhanakan untuk memberi kewarganegaraan Rusia kepada anak-anak tanpa pengasuhan orang tua, dan hanya anak-anak yang memenuhi syarat diadopsi keluarga Rusia.
Prosedur penyaringan orang dewasa Ukraina yang dinilai dekat dengan pemerintah atau militer melibatkan penyiksaan dan pemindahan paksa, serta pemindahan ke koloni-koloni penjara Rusia dan pusat-pusat penahanan.
“Dalam kasus-kasus yang telah didokumentasikan kantor kami, selama penyaringan AB Rusia dan kelompok bersenjata yang berafiliasi ke Moskwa melakukan penggeledahan tubuh, bahkan sampai ditelanjangi paksa,” kata Kehris.
Interogasi dilakukan sangat rinci, mulai dari latar belakang pribadi, ikatan keluarga, pandangan politik, dan kesetaian individu yang bersangkutan.
“Kami sangat prihatin perempuan dan anak perempuan berisiko mengalami pelecehan seksual selama prosedur penyaringan,” lanjut Kehris.
Terpisah dengan Keluarga
Dubes AS Linda Thomas-Greenfield mengatakan perkiraan dari sumber, termasuk pemerintah Rusia, menunjukan tentara Rusia menginterogsi, menahan, dan mendeportasi paksa antara 1900 ribu sampai 1,6 juta orang Ukraina.
Perkiraan itu menunjukan, kata Thomas-Greenfield, menunjukan ribuan anak menjadi sasaran penyaringan. Beberapa dipisahkan dari keluarga dan diambil di panti-panti asuhan sebelum diadopsi keluarga Rusia.
Informasi yang beredar menyebutkan 1.800 anak dipindahkan dari wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia ke Rusia sepanjang Juli 2022. Orang yang dianggap pro-Ukraina menghilang, atau ditahan entah di mana.
Dubes Rusia di PBB Vasily Nebenzya mengatakan tuduhan itu tidak berdasar. Yang disebut ‘penyaringan’, kata Dubes Nebenzya, hanyalah mendaftarkan orang-orang yang datang ke Rusia.
“Sejauh yang kami ketahui prosedur serupa diterapkan di Polandia dan negara-negara Uni Eropa yang kebanjiran pengungsi Ukraina,” katanya.
Selama invasi Rusia ke Ukraina, 3,7 juta orang Ukraina — termasuk 600 ribu anak-anak — pergi ke Rusia atau wilayah separatis di timur Ukraina tapi tidak ditahan di penjara.