Thailand Lancarkan Serangan Udara ke Sepanjang Perbatasan Kamboja, Lima Tewas

- Thailand menuduh Kamboja sengaja memicu perang, untuk mengalihkan perhatian internasional dari penggunaan ranjau darat di perbatasan.
- Unit-unit militer Kamboja dikabarkan merespon sebagai tindakan bela diri, untuk melindungi warga sipil dan wilayah nasional.
JERNIH — Thailand, Senin 8 Desember, melancarkan serangan udara ke sepanjang perbatasan sengketa dengan Kamboja, setelah saling tuduh melanggar gencatan senjata. Empat warga sipil Kamboja dan satu tentara Thailand tewas.
Bangkok Post melaporkan Satgas Burapa Angkatan Darat Thailand menyerang pasukan Kamboja yang dituduh melanggara kedaulatan Thailand di Propinsi Sa Kaeo. Angkatan Darat ke-1 mengatakan operasi militer ini dilancarkan untuk merebut kembali wilayah Thailand di sepanjang perbatasan di Propinsi Sa Kaeo.
Kamboja memperkuat posisi pasukan dan mengerahkan persenjataan di perbatasan di sebelah timur Thailand. Satgas mengatakan telah diperintahkan Komandan Wilayah Angkatan Darat ke-1 Letjen Worayos Lueangsuwan untuk mempersiapkan pengerahan pasukan tempur penuh, karena Kamboja membangun pasukannya di perbatasan sepanjang waktu.
Serangan Thailand sebenarnya dimulai hari Minggu, tapi terbatas pada Provinsi Ubon Ratchathani, Si Sa Ket, Surin, dan Buri Ram, yang berbatasan dengan Sa Kaeo. Serangan ini merupakan balasan atas serbuan pasukan Kamboja pada hari yang sama.
Kementerian Pertahanan Thailand mengatakan serangan Kamboja ke Thailan merupakan upaya pengalihan perhatian internasional dari penggunaan ranjau darat di sepanjang perbatasan. Bukti yang dikumpulkan Tim Pengamat ASEAN menunjukan Kamboja melanggar Konvensi Ottawa, dengan menanam ranjau di perbatasan.
Bukti itu, menurut Kemenhan Thailand, dipresentasikan pada Pertemuan Negara-negara Pihak ke-22 Konvensi Ottawa di Jenewa. Kamboja adalah penandatangan perjanjian internasional ranjau antipersonel.
Khmer Times memberitakan tank-tank Thailand melintasi kawat berduri di perbatasan di Desa Prey Chan, Provinsi Banteay Meanchey, usai serangan udara. Beberapa foto dari kamera di perbatasan memperlihatkan pergerakan tank Thailand. Ribuan warga sipil dievakuasi dari rumah mereka.
Tentara Thailand dikabarkan siap maju ke dua desa lainnya; Boeng Trakoon dan Chuok Chey di Distrik O’Chrov, sebagai bagian mengamankan serangan militer mereka. Unit-unit militer Kamboja dikabarkan merespon sebagai tindakan bela diri, untuk melindungi warga sipil dan wilayah nasional.
Perang kedua negara tidak seimbang. Thailan memiliki angkatan udara yang kuat, dengan kemampuan mengebom jauh ke dalam Kamboja. Sebaliknya, Kamboja tidak memiliki pesawat. Kalau pun ada, kebanyakan pesawat tua buatan Rusia yang mungkin tidak bisa terbang lagi, apalagi bertempur.






