Crispy

Thailand Musnahkan 1,3 Juta Ikan Nila Hitam

  • Di Indonesia, ikan ini disebut mujair karena kali pertama dibudidayakan Pak Mujair di Blitar.
  • Ikan nila hitam di Thailand berasal dari Ghana, negara di Afrika.

JERNIH — Thailand, terhitung sejak Februari sampai 28 Agustus, memusnahkan 1.322.000 kilogram ikan nila hitam atau blackchin tilapia dari sumber air alami dan penangkaran.

Nattacha Boonchaiinsawat, wakil presiden komite parlemen yang dibentuk untuk mengatasi penyebaran ikan itu, mengatakan sebanyak 590.840 kilogram ditangkap dari sumber air alami dan 743.550 kilogram dimusnahkan dari kolam penangkaran.

“Kami berbicara dengan penduduk setempat dan mengetahui penyebaran ikan nila hitam, di Indonesia biasa disebut ikan mujair, semakin parah,” kata Boonchaiinsawat. “Ikan nilai hitam dapat ditemui di kanal-kanal, yang sebelumnya tidak pernah ada.”

Di Thailand, ikan nila hitam atau blackchin tilapia adalah wabah, dan berdampak serius bagi budidaya ikan yang penting. Boonchaiinsawat memperkirakan wabah nila hitam merugikan ekonomi Thailand 10 miliar bath, atau Rp 4,5 triliun.

Ikan asal Afrika Barat itu kali pertama ditemukan di Thailand tahun 2010, dan menyebar ke sekujur Thailand tahun 2018. Ikan juga ditemui di Filipina, dan negara bagian Florida, AS.

Juli 2024 pemerintah Thailand mencanangkan pemusnahan nasional ikan nila hitam, dan menempatkan rencana itu sebagai prioritas.

Belum jelas bagaimana nila hitam tiba di Thailand dan mewabah. Media lokal mengatakan ikan itu kemungkinan diimpor sebuah perusahaan dari Ghana tahun 2010.

Penyelidikan parlemen belum menyimpulkan penyebab wabah ikan nila. Pemerintah Thailand memberikan hadiah 15 bath, atau Rp 6.800, per kilogram kepada penduduk yang menangkap ikan itu.

Pemerintah juga menetapkan 75 lokasi penjualan di seluruh negeri, agar penuduk bisa mendapatkan uang dengan menyetor hasil tangkapan.

Selain melibatkan penduduk, Thailand juga melepas predator alami ikan nila hitam dan melepas ikan nila yang dimodifikasi secara genitik untuk menghasilkan keturunan mandul.

Tahun lalu, panel sains PBB memperingatkan penyebaran ikan nilai sedemikian cepat akan merusak tanaman, menyebarkan penyakit, dan menjungkir-balikan ekosistem.

Back to top button