Tiga Kelompok ini Dilarang Ikut Vaksinasi Covid-19
Vaksin buatan Pfizer diyakini memiliki efektifitas hingga 95 persen
JERNIH-Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid dari Pfizer/BioNTech dan yang pertama pula memulai vaksinasi untuk seluruh negeri.
Pada pelaksanaan vaksinasi pertama diberikan pada seorang lansia, Margaret Keenan berusia 90 tahun, yang menjadi orang pertama di Inggris dan di dunia mendapat vaksinasi Covid-19, pada Selasa (8/12/2020).
Berikut tiga kelompok orang yang karena kondisi kesehatannya tidak diizinkan mendapat vaksin Covid-19.
1. Orang mempunyai alergi akut
Badan regulasi obat Inggris (MHRA) melarang memberikan vaksin yang dikembangkan Pfizer pada orang yang mempunyai riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa. Larangan itu berlaku untuk mereka yang pernah mengalami anafilaksis terkait vaksin atau makanan.
Kebijakan tersebut dilakukan setelah dua anggota staf kesehatan nasional (NHS) mengalami reaksi alergi, kondisi yang sangat jarang terjadi setelah mendapat vaksinasi, pada hari Selasa (8/12/2020) lalu. Mereka kemudian diketahui memiliki riwayat reaksi alergi parah. MHRA memperkirakan reaksi tersebut berkaitan dengan imunisasi Covid yang diterimanya.
Kedua sfat kesehatan tersebut termasuk di antara ribuan orang yang menerima vaksin pada hari pertama program vaksinasi massal Covid-19 di Inggris.
2. Ibu hamil
Ibu hamil tidak diizinkan mendapat vaksinasi Covid-19. Mereka diminta menunda vaksinasi hingga mereka melahirkan.
Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, mereka diminta menunggu hingga dua bulan setelah mendapat vaksin dosis kedua sebelum hamil.
Sementara bagi ibu yang tengah menyusui diminta melakukan vaksinasi setelah selesai menyusui. Jika masih menyusui saat mendapat dosis pertama, ibu tersebut disarankan untuk tidak melanjutkan dosis kedua sampai selesai menyusui.
“Ini belum dinilai dalam kehamilan, jadi disarankan bahwa sampai informasi lebih lanjut tersedia, mereka yang sedang hamil sebaiknya tidak memiliki vaksin ini,” lanjut NHS.
3. Anak-anak di bawah 16 tahun
Otoritas medis menyebut dalam uji klinis tidak menyertakan anak-anak dan anak muda. Selama ini data anak yang terinfeksi Covid-19 dan para remaja sangat terbatas. Hampir semua anak yang terinfeksi Covid-19 akan mengalami infeksi tanpa gejala atau penyakit ringan
Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) merekomendasikan hanya anak-anak berisiko tinggi terpapar Covid-19 saja yang perlu ditawarkan vaksinasi.
Pfizer menekankan, masyarakat tak perlu ragu untuk memanfaatkan vaksin Covid-19 produknya. Selama ini di luar ketiga kelompok tersebut, vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech telah terbukti keamanan dan efikasinya.
“Vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 adalah jenis vaksin baru yang telah terbukti efektif dan memiliki profil keamanan yang baik,” tulis keterangan resmi NHS dilansir dari The Sun pada Jumat (11/12/2020) lalu. (tvl)