JERNIH – Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengaku menangis sedih melihat tayangan di televisi ketika Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) diborgol dan ditahan seusai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Minggu (13/12/2020) dini hari.
“Innalillahi wa innailahi rajiun. Saya menangis ketika melihat tayangan ketika Habib Rizieq diborgol dan naik ke kendaraan,” ujar Aa Gym dalam tayangan langsung Facebook, pada pengajian Ahad (13/12) pagi.
Aa Gym mengaku sangat sedih dan tidak rela melihat Habib Rizieq Shihab harus ditahan oleh polisi. “Sangat sedih, rasanya tidak rela, tidak menerima, orang yang dicintai sebagian umat,” ujarnya, menambahkan.
Selain itu, Aa Gym mengakui, meski terdapat perbedaan pendapat cara berbicara dengan Habib Rizieq, dirinya tetap merasa sedih mendengar kabar penahanan imam besar FPI tersebut. “Benar ada beberapa cara bicara beliau yang saya berbeda pendapat, tetapi tidak bisa dimungkiri hati ini tetap sedih saja,” katanya.
Aa Gym juga mengaku bingung mengingat bahwa kasus penembakan yang terjadi pada enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) saja belum selesai. “Entah berapa banyak orang yang merasakan sama yang dengan saya rasakan. Tetapi bagi orang-orang yang sangat merindukan keadilan dan kebenaran karena belum selesai penembakan kemarin, belum jelas, dan sekarang sudah ada seperti ini,” kata Aa Gym, menambahkan.
Menurutnya, dari kejadian penembakan pada anggota FPI dan penangkapan Habib Rizieq, kita seharusnya lebih mengingat dan mendekat kepada Allah. “Apa yang kita ingat, Allah maha melihat, maha menyaksikan. Semua orang ada ujiannya, kalau kita cemas, Allah yang menjaga dan melindungi. Tidak ada satupun yang lepas dari genggaman Allah,” kata Aa Gym.
Video ini mendapat tanggapan banyak warga netizen dan disebar di berbagai platform media sosial. Netizen banyak yang mengaminkan dan memberikan doa kepada Aa Gym dan Habib Rizieq.
Polda Metro Jaya resmi melakukan penahanan terhadap Habib Rizieq Shihab (MRS) di Polda Metro Jaya. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan Polri melakukan penahanan hingga 20 hari ke depan. [*]
