TikTok Dilarang di AS, Konten Kreator Paman Sam Berbondong-bondong ke Red Note
- #rednote dan #TikTokrefugees menjadi viral. Xiaohongshu menjadi aplikasi jejaring sosial paling banyak diunduh.
- Netizen Tiongkok pengguna Xiaohongshu menyambut migrasi massal dari AS dengan perasaan campur aduk; tertawa geli dan bingung.
JERNIH — Operasional TikTok di AS menghadapi kemungkinan segera ditutup, konten kreator Paman Sam dikabarkan lari ke aplikasi media sosial Cina lainnya, yaitu Xiaohongshu.
Arti harfiah Xiaohongshu adalah ‘Buku Merah Kecil’, tapi aplikasi ini dikenal publik AS sebagai ‘Red Note’.
JingDaily memberitakan sebulan terakhir Xiaohongshu mengalami lonjakan pengguna AS, menyebbkan #rednote dan #TikTokrefugees menjadi viral. Sampai Senin 13 Januari, Xiaohongshu masih menjadi aplikasi jejaring sosial paling banyak diunduh di AppStore milik Apple.
Warga AS memperkenalkan diri dengan unggahan seperti; “Ya saya dari AS, karena larangan TikTok. Ada yang dari AS?” Komentar pada unggahan itu menampilkan pengguna yang membagikan lokasi mereka; California, Missouri, New York, Texas, Ohio, dan Colorado.
ChannelNewsAsia menampilkan seorang pengguna yang bertanya dengan nada sarkastis; Oh, Anda tidak ingin orang Cina memiliki data pribadi kita yang sensitif?. Penulisnya adalah influencer Jen Hamilton.
Pertanyaan sarkastis dalam sebuah video itu dikirim ke 3,9 juta pengikut Jen Hamilton di TikTok. Namun, tidak ada yang menulis bagaimana respon penerima.
AS mengesahkan UU yang memaksa Bytedance, perusahaan asal Cina yang mengoperasikan TikTok, menjual operasional TikTok di AS atau menutupnya. UU itu mulai berlaku Minggu ini.
Pengkritik UU itu berpendapat AS membatasi kebebasan berbicara, dengan menuduh TikTok memungkinkan Beijing mengumpulkan data warga AS, memata-matai pengguna, dan menyebarkan propaganda.
Cina dan Bytedance membantah tuduhan itu. AS tak mau dengar. Mahkamah Agung AS dipastikan akan mengesahkan larangan itu.
Bingung, Menggelikan
Warga Internet Tiongkok menanggapi migrasi konten kreator AS dari TikTok ke Xiaohongshu dengan perasaan campur aduk. Ada yang tertawa geli, tapi tak sedikit yang bingung.
“Mengapa hari ini begitu banyak Bahasa Inggris masuk ke mataku,” tulis seorang pengguna Xiaohongshu di Tiongkok. Lainnya menulis; “Ya amun, saya tidak bisa membaca dan menerjemahkannya.”
Netizen Tiongkok yang mengerti Bahasa Inggris menyambut pendatang baru dengan menulis; “Selamat datang. Akhirnya kita bersama-sama mendobrak tembok tak kasat mata.”
Pengguna lain menulis; “Menarik, Little Red Book meng-internasional dalam semalam.” Saat yang sama penutur Bahasa Mandarin dan Inggris mulai memberikan bantuan penerjemahan, karena kontek Bahasa Inggris yang semakin menonjol.
Platfom Xiaohongshu, tulis ChannelNewsAsia, seluruhnya berbahasa Mandarin, tapi itu tak menghalangi orang AS yang penasaran. TikTok memiliki 170 pengguna di AS, entah berapa juga yang pindah ke Buku Merah Kecil.