Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) DF-5C yang baru saja diresmikan. Rudal berbahan bakar cair yang merupakan bagian dari seri rudal “Dongfeng” ini diangkut menggunakan kendaraan militer berukuran besar.
JERNIH – Tiongkok menggelar parade militer besar-besaran di Beijing pada Rabu (3/9/2025), memamerkan persenjataan canggih seperti drone bawah air, rudal raksasa, dan senjata laser. Aksi unjuk kekuatan ini terjadi di tengah ketegangan yang terus memanas dengan Amerika Serikat.
Parade tersebut, yang diadakan untuk memperingati 80 tahun kemenangan Cina atas Jepang dalam Perang Agresi Jepang, dibuka pidato Presiden Xi Jinping. Di hadapan ribuan penonton yang memadati Lapangan Tiananmen, Xi menyatakan bahwa Tiongkok “tidak bisa dihentikan.” Parade kemudian dilanjutkan dengan iring-iringan persenjataan militer yang melintas diiringi musik yang meriah.
Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) DF-5C yang baru saja diresmikan. Rudal berbahan bakar cair yang merupakan bagian dari seri rudal “Dongfeng” ini diangkut menggunakan kendaraan militer berukuran besar.
Menurut laporan The Global Times, rudal ini mampu menyerang target di mana pun di seluruh dunia. “Rudal ini selalu siaga untuk mencegah perang secara efektif melalui kekuatan dan membantu menstabilkan dunia,” tulis media harian Tiongkok tersebut.
Selain itu, empat rudal antikapal terbaru juga ditampilkan, yaitu model YJ-15, YJ-17, YJ-19, dan YJ-20. Rudal-rudal ini dapat diluncurkan dari kapal atau pesawat dan dirancang untuk menimbulkan kerusakan besar pada kapal-kapal perang. Model YJ-17, YJ-19, dan YJ-20 bahkan berpotensi memiliki kemampuan hipersonik, yang berarti mereka bisa terbang dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan suara.
Drone Bawah Air dan Teknologi Baru Lainnya
Parade ini juga menampilkan kendaraan nirawak bawah air (UUV) berbentuk torpedo, yaitu AJX002 dan HSU100. Menurut analis pertahanan Alex Luck, AJX002 kemungkinan digunakan untuk misi pengintaian, sementara HSU100 yang lebih misterius dikatakan memiliki kemampuan untuk menyebar ranjau. Meskipun Tiongkok masih tertinggal dari Amerika Serikat dalam kekuatan angkatan laut di permukaan, Cina disebut-sebut memiliki program kendaraan nirawak bawah air “ekstra besar” (XLUUV) di dunia.
Selain itu, beberapa kendaraan nirawak lainnya, seperti kapal permukaan yang dirancang untuk operasi militer maritim, juga turut dipamerkan. Parade ini juga menunjukkan beragam kemampuan drone darat dan udara untuk evakuasi, transportasi logistik, dan pengintaian.
Teknologi radar juga mendapat sorotan, dengan beberapa perangkat deteksi berukuran besar diarak di lapangan. Di langit, pesawat yang dilengkapi radar melintas, menunjukkan kemampuan pengawasan Tiongkok.
Pesawat peringatan dini KJ-600 yang akan digunakan di kapal induk Fujian Tiongkok, menurut laporan China Daily, juga tampil perdana di hadapan publik.
Xi Jinping Peringatkan Pilihan Perang dan Perdamaian
Presiden Xi Jinping memperingatkan bahwa dunia kini berada di persimpangan jalan antara perdamaian dan perang. Ia didampingi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, sebuah pertemuan yang dilihat sebagai tantangan langsung terhadap negara-negara Barat.
“Hari ini, umat manusia dihadapkan pada pilihan perdamaian atau perang, dialog atau konfrontasi, win-win atau zero-sum,” kata Xi di hadapan lebih dari 50.000 orang. Ia juga mengutuk “perilaku intimidasi” dari negara-negara tertentu, sebuah sindiran terselubung untuk Amerika Serikat.
Kehadiran Kim Jong Un dalam acara ini menjadi momen langka, karena ini adalah kali pertamanya terlihat bersama Xi dan Putin, serta baru kali kedua ia melakukan perjalanan ke luar negeri dalam enam tahun terakhir. Parade ini ditutup dengan Xi yang meninjau pasukan dan menerima hormat dari mereka, sementara para analis mengamati dengan seksama berbagai peralatan militer yang dipamerkan, mulai dari tank, jet tempur, hingga sistem senjata terbaru.
