Tokoh Anti Lockdown Amerika Terpapar Covid-19 Namun Tetap Tolak Lockdown
JAKARTA-Seorang tokoh gerakan anti lockdown di wilayah California Amerika Serikat dikabarkan terpapar wabah Covid-19. Audrey S. Whitlock, nama wanita itu, dijadwalkan hadir pada dua tempat unjukrasa menolak lockdown namun absen hadir di dua acara itu.
Dilansir situs Mirror, Setelah dinyatakan positif terpapar Covid-19, Audrey Whitlock saat ini tengah menjalani karantina selama dua minggu dan sesuai jadwal baru selesai pada Minggu 26 April 2020.
Audrey Whitlock tergabung dalam keanggotaan Reopen NC sekaligus pengelola halaman Facebook.
Baca juga: KBRI Den Haag Adakan Pengajian Online di Tengah Pandemi Covid-19
“Saya tetap berada di ruang isolasi atau karantina sendiri di rumah saya sesuai arahan departemen kesehatan daerah saya, sehingga saya belum menghadiri acara untuk Reopen NC,” kata Whitlock.
Dari laman Facebook Reopen NC saat ini diketahui memiliki lebih dari 60.000 anggota. Mereka telah dua kali menggelar aksi unjuk rasa di kota Raleigh, Rabu, 29 April 2020 ini mempersiapkan untuk yang ketiga kalinya.
Dalam aksi unjuk rasa itu mereka tetap menyuarakan penolakan terhadap kebijakan lockdown yang diterapkan Gubernur Roy Cooper dari partai Demokrat. Copper diketahui telah memperpanjanglockdown wilayahnya hingga 8 Mei 2020 mendatang.
Baca juga: Hokkaido Sesali Buru-Buru Buka Lockdown Kini Hadapi Gelombang Kedua Covid-19
Sebanyak 60.000 orang Reopen NC mempunyai profesi sangat beragam. Mereka terdiri dari pemilik bisnis dan karyawan yang kehilangan pendapatan mereka sehingga tidak bisa memberikan hak-hak keluarga mereka.
Saat melakukan aksi unjukrasa pekan lalu, sekitar 100 orang peserta demo sengaja melanggar semua aturan protocol Covid-19 seperti berdesakan dan menentang panduan jaga jarak sosial atau social distancing yang telah diberlakukan pemerintah.
Bahkan WFAE, melaporkan hanya beberapa peserta aksi yang memakai masker yang merupakan panduan resmi dari WHO guna menekan angka penyebaran.
Baca juga: Siasati Lockdown, KBRI Islamabad dan Mahasiswa Adakan Buka Bersama Virtual
Whitlock diberitakan teteap memantau dari jarak jauh selama berlangsungnya aksi unjukrasa dari tempat ia menjalani karantina selama dua pekan. Ia juga mengaku tak tahan apabila pengobatan berjalan melalui proses karantina.
“Kekhawatiran lain yang saya miliki adalah pengobatan pasien Covid-19 yang berkaitan dengan penyakit menular lainnya. Saya mau tidak mau menjalani karantina dirumah selama 2 minggu,” kata Whitlock.
(tvl)