Ukraina Kepung Ribuan Pasukan Rusia
- Denis Pushilin, pemimpin Republik Donetsk yang pro-Rusia, membenarkan situasi itu.
- Analis militer Konrad Muzyka mengatakan tentara Rusia nyaris tanpa bantuan.
JERNIH — Sejumlah besar pasukan Rusia, Jumat 30 Oktober, terkepung tanpa bala bantuan menyusul pergerakan agresif tentara Ukraina yang mendekati Lyman.
“Kalau pun kota itu bisa dipertahankan, semua rute dan jalur keluar dari kota berada di bawah tembakan artileri Ukraina,” kata Konrad Muzyka, analis militer di Rochan Consulting yang berbasis di Polandia.
“Tanpa bala bantuan dari Rusia, seluruh kota dan wilayah di wilayah itu akan jatuh ke tangan Ukraina,” kata Muzyka seperti dikutip The Moscow Times.
Pusat pasokan utama pasukan Rusia adalah Lyman, yang terletak di utara Sungai Donets, yang kini menjadi lokasi pertempuran sengit dalam beberapa pekan terakhir.
Setelah sukses merebut Kharkiv awal bulan ini, pasukan Ukraina menekan Lyman di dari barat laut melalui kota kecil Drobysheve, dan dari tenggara melalui Desa Dibrova.
Lyman kini setengah terkepung, dan situasi ini diakui Denis Pushilin — pemimpin Republik Rakyat Donetsk yang diproklamirkan Moskwa — dalam posting telegram-nya, Jumat 30 September.
“Orang-orang kami bertempur, kami mengirim cadangan, dan harus bisa bertahan,” tulis Pushilin. “Namun musuh juga mengerahkan pasukan. Ini berita tidak menyenangkan.”
Blogger pro Rusia juga menyatakan kekhawatiran luar biasa atas kerentanan pasukan Rusia di Lyman. Kekhawatiran itu disampaikan di aplikasi perpesanan Telegram sejak Kamis lalu.
“Pada tengah malam, pasukan Ukraina berhasil menyelesaikan pengepungan Lyan,” kata blogger pro-Kremlin itu.
Semyon Pegov, jurnalis pro-Kremlin, menggambarkan situasi di Lyman semakin sulit bagi pasukan Rusia. Ukraina menguasai jalan raya Torskoye-Drobyhevo, yang merupakan rute pasokan dan jalan keluar terakhir Rusia ke luar kota menuju Luhansk.
Tidak jelas berapa banyak tentara Rusia terjebak di dalam dan di sekitar Lyman. Beberapa analis percaya jumlahnya mencapai ribuan.
Unit-unit Rusia yang dikerahkan ke sekitar Lyman termasuk Resimen Senapan Bermotor ke-752, sebuah brigade infanteri mekanik dan Tentara Gabungan Pengawal ke-20, serta bagian dari detasemen BARS-13 Rusia — sebuakn kelompok relawan tempur.
“Situasinya masih sangat sulit. Musuh tidak berhenti berusaha mengusir kita dari Drobysheve,” kata Sergei Fomchenkov, komandan BARS-13. “Musuh melebihi jumlah kita berkali lipat. Serangan dilakukan infanteri dengan dukungan artileri dan penerbangan.”