Crispy

Usai Piala Dunia 2022, Kapten Timnas Iran Ehsan Hajsafi Dijamin Masuk Penjara

  • Ehsan Hajsafi mengatakan timnas Iran menyuarakan kaum tertindas.
  • Pemerintah Iran masih bersikap keras, dengan menjebloskan sejumlah publik figure.

JERNIHEhsan Hajsafi, kapten timnas Iran, dipastikan masuk penjara menyusul pernyataan bahwa dia dan rekan-rekannya bersimpati dengan gerakan protes anti-pemerintah.

Pernyataan disampaikan dalam konferensi pers jelang laga Grup B melawan Inggris di Stadion Internasional Khalifa pukul 20:00 WIB. Menurut Hajsafi, timnas Iran harus menggemakan suara kaum tertindas.

“Mereka harus tahu bahwa kami bersimpati kepada mereka,” kata Hajsafi, pemain belakang berusia 32 tahun itu.

Sebelum berangkat ke Qatar, timnas Iran betemu Presiden Iran Ebrahim Raisi, dan kebanjiran kritik karena tidak menyuarakan kaum tertindas. Adalah Yahya Golmohammadi, pelatih klub Persepolis FC, yang menyampaikan kritik keras itu.

Tidak ingin menghadapi kritik lagi, Hajsafi menggunakan konferensi pers pertamanya untuk menyuarakan kaum tertindas.

Aksi protes di Iran dipicu kematian Mahsa Amini, gadis Kurdi berusia 22 tahun yang tewas di tangan polisi moral Iran. Amini ditangkap karena dianggap mengenakan pakaian tak panas sesuai syariat Islam.

Selam dua bulan tanpa henti aksi protes meledak di sekujur Iran. Lebih 300 orang tewas, dan lainnya luka-luka. Sebanyak 50 dari seluruh korban adalah anak-anak.

“Kami harus menerima kondisi bahwa negara kami tidak benar dan rakyat tidak bahagia,” kata Hajsafi. “Kami di sini, tapi bukan berarti kami tidak boleh menjadi suara mereka atau kami tidak harus menghormati mereka.”

Pemerintah Iran belum bergeser dari sikap kerasnya. Ini terlihat dari penangkapan dua aktris top; Hengameh Ghaziani dan Katayoun Riahi, setelah keduanya memposting video melepas hijab sebagai tanda simpati kepada gerakan massa anti-pemerintah.

Sejumlah public figure juga menghadapi ancaman penangkapan. Tiga di antaranya adalah Mitra Hajjar, Baran Kosari, dan Taraneh Alidoosti. Ehsan Hajsafi dipastikan bernasib sama dengan Yahya Golmohammadi, yang dijebloskan ke penjara setelah mengkritik timnas Iran.

“Semua yang kami miliki, kami berutang kepada rakyat Iran dan kami di sini untuk mendedikasikan diri untuk mereka,” kata Hajsafi.

Back to top button