Vietnam Gunakan Vaksin Abdala untuk Lawan Varian Delta
- Vaksin Abdala, atau CIGB-66, dibuat Pusat Rekayasa Genetika dan Bioteknologi Kuba.
- Dibuat menggunakan pendekatan tradisional, yaitu mengambil protein lonjakan untuk memicu reaksi kekabalan tubuh.
- Kuba akan menyuplai banyak vaksin Abdala dan teknologi produksi.
- Tiga dosis vaksin Abdala memiliki kemanjuran 92 persen.
JERNIH — Vietnam menyetujui penggunaan vaksin Abdala Kuba untuk melawan virus korona varian Delta.
Situs e.vnexpress.net memberitakan Kementerian Kesehatan Vietnam mengumumkan penggunaan vaksin CIGB-66 — biasa disebut vaksin Abdala — Jumat 17 September, beberapa jam setelah Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc meninggalkan Hanoi menuju Havana, ibu kota Kuba, untuk kunjungan resmi.
Abdala adalah vaksin kedelapan yang direstui Hanoi untuk penggunaan darurat. Vietnam juga mengembangkan dua vaksin, tapi masih tahap uji klinis.
Vietnam sempat disebut paling sukses menekan penyebaran virus korona lewat penerapan protokol kesehatan super ketat dan penguncian. Kini, Vietnam cukup menderita dengan 667.650 infeksi dan 16.637 kematian.
Lonjakan penularan disebabkan varian Delta, yang dimulai April 2021. Vietnam juga negara dengan tingkat vaksinasi terendah di Asia Tenggara, yaitu 6,3 persen dari 98 juta penduduk.
Bulan lalu Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan Kuba akan memasok sejumlah besar Abdala ke Vietnam, plus transfer teknologi produksi pada akhir tahun.
Vaksin Abdala
Vaksin Abdala, dikembangkan Pusat Rekayasa Genetika dan Bioteknologi Kuba, dibuat dengan pendekatan tradisional, yaitu menggunakan bagian protein lonjakan untuk membangun reaksi kekebalan. Protein lonjakan digunakan virus untuk mengikat sel manusia.
Kuba menyetujui penggunaan darurat vaksin Abdala pada 9 Juli setelah produsen mengumumkan kemanjuran vaksin mencapai 92 persen. Berbeda dengan vaksin lain, Abdala diberikan dalam tiga dosis.
Vietnam sejauh ini menggunakan AstraZeneca, Johnson & Johnson, Moderna, Pfzier-BioNTech, Sputnik V, Sinopharm dan Hayat-Vax UEA.