Crispy

Virus Korona Menyerang Pengikut ‘Nabi Palsu’ Korsel

Seoul — Korea Selatan (Korsel) secara resmi mengumumkan terjadinya lonjakan jumlah korban terjangkit virus korona dalam 24 jam. Sebanyak 231 dari 433 korban adalah jamaan Gereja Shincheonji Yesus di Daegu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 142 kasus baru pada Sabtu 22 Februari 2020 pagi, dan 87 kasus pada sore hari.

Daily Mail memberitakan KCDC memperoleh daftar 9.300 orang yang menghadiri kebaktian Gereja Shincheonji Yesus di Daegu, dengan 1.200 di antaranya mengeluhkan gejala mirip flu.

Baca Juga:
— Korban Virus Korona Meningkat, Sentimen anti-Cina di Korsel Menguat
— Virus Korona Bikin James Bond 007 Terkapar
— Disebut Sick Man of Asia, Cina Marah dan Usir Tiga Wartawan

Ada laporan lanjutan di unit psikiatrik di sebuah rumah sakit di Cheongdo, Busan, dan Pulau Jeju. Samsung Eletctronics juga melaporkan satu kasus di pabrik selulernya di Gumi, dekat Daegu.

KCDC menetapkan Daegu, kota dengan populasi 2,5 juta, dan wilayah Cheongdo — rumah bagi 43 ribu warga Korsel — sebagai ‘zona khusus’.

Pengikut Nabi Palsu

Setengah dari seluruh kasus virus korona terkait dengan wanita usia 61 tahun, dikenal sebagai Pasien 31, jamaah Gereja Gereja Shincheonji Yesus Kuil Kesaksian Tebernakel di Daegu.

Wanita itu tidak memiliki catatan perjalanan ke luar negeri. Ia diduga menginfeksi banyak jamaah gereje selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Lee Man-hee, Gereja Shincheonji Yesus Kuil Kesaksian Tebernakel, mengatakan virus korona adalah ujian iman bagi jamaah gerejanya.

Kantor berita Yonhap mengabarkan Lee Man-hee memandang virus korona sebagai perbuatan iblis untuk menghentikan pertumbuhan Gereja Shincheonji Yesus Kuil Kesaksian Tebernakel.

“Ini adalah ujian iman seperti yang dialamai Ayub, untuk menghancurkan kemajuan kita,” kata Lee Man-hee, kini berusia 88 tahun, seperti dikutip Yonhap.

Gereja Shincheonji mengklaim emmiliki 200 ribu jamaah. Pers Korsel memperkirakan pengikut gereja yang didirikan tahun 1984 itu sekitar 120 ribu, yang tersebar di 74 gereja di seluruh Korsel.

Jamaah Gereja Shincheonji menggambarkan pendirinya sebagai Pastor yang Dijanjikan, tapi kelomok Kristen lain menyebutnya nabi palsu atau pemimpin pemujaan.

Tak Ji-il, dari Universitas Presbyterian di Busan, mengatakan; “Jamaah Gereja Shincheonji abadi dan memiliki kehidupan abadi.

Mereka menyebarkan kepercayaan dengan dua cara; mendekati kerabat dan orang terdekat, dan masuk menyusup ke gereja lain.

Back to top button