Virus Wuhan tak Lebih Mematikan Dibanding SARS
Jenewa — Badan Kesehatan PBB (WHO) menunda keputusan apakah akan mengenakan status epidemi global terhadap penyebaran virus misterius Wuhan. Alasannya, virus misterius Wuhan kurang berbahaya dibanding SARS.
Situs healthpolicy-watch.org memberitakan pertemuan komite pakar yang berlangsung berjam-jam, Rabu 22 Januari 2020, gagal mencapai kesepakatan.
Komite, terdiri dari belasa pakar kesehatan, terpecah ke dalam dua kubu. Mereka berdebat serius untuk memutuskan status Wuhan, dan gagal mencapai kesepakatan akhir.
Virus Misterius Picu Saling Boikot Wisatawan Cina dan Jepang
Siaran pers, dirilis usai pertemuan, menyebutkan WHO perlu lebih banyak data dan laporan untuk memutuskan apakah virus misterius Wuhan layak menjadi epidemi global.
Tingkat kematian akibat virus misterius Wuhan, menurut siaran pers itu, relatif rendah dibanding wabah SARS 2002-2003. Inilah yang membuat sebagian pakar ragu memutuskan keadaan darurat global.
Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakan keputusan public health emergency of international concern (PHEIC) harus mempertimbangkan semua bukti yang tepat.
“Ini situasi yang rumit, dan terus berkembang,” katanya. “Jadi, butuh lebih banyak informasi untuk memutuskan PHEIC.”
Didier Houssin, panitia pertemuan para pakar, mengatakan; “Kami melakukan pemungutan suara untuk memutuskan PHEIC. Hasilnya, 50:50. Keputusan tidak bisa dibuat.”
Virus Misterius Wuhan Diduga Berasal dari Ular Belang
Menurut Houssin, panitia mempertimbangkan data terperinci yang diberikan Cina pada 291 kasus yang dikonfirmasi selama pertemuan Rabu.
Berdasarkan data itu, panitia pertemuan orang lebih tua, terutama pria, berisiko lebih tinggi terserang virus misterius. Rincinya, 72 persen korban adalah pria berusia di atas 40 tahun. Dari jumlah itu, 64 persen adalah laki-laki.
Sebanyak 40 persen korban punya riwayat kesehatan buruk; diabetes dan hipertensi. Sebagian besar kematian terjadi pada laki-laki berusia di atas 60 tahun.
Kesimpulannya, menurut Houssin, virus misterius ini kurang mematikan dibanding SARS. Tahun 2002-20023, SARS membunuh satu keluarga di Cina. Virus menjangkiti 8.098 orang, dan membunuh 774.
Pemerintah Cina mengumumkan kemungkinan penyebaran dari dan kemanusia. WHO menemukan bukti penularan seperti itu hanya terjadi jika kontak dekat dan berkepanjangan.
Virus bermutasi ketika singgah di satu individu, dan bisa menjadi lebih mematikan, tapi sejauh ini masih stabil.