Warga AS Mau Divaksin Covid-19 Setelah Fauci dan Obama Jadi Kelinci Percobaan
JERNIH – Warga Amerika Serikat percaya terhadap kemanjuran vaksin virus corona? Lebih dari 40% warga AS mengatakan bahwa mereka lebih suka mendapatkan vaksin Covid-19 setelah melihat Dr Anthony Fauci dan Barack Obama disuntik terlebih dahulu sebagai kelinci percobaan.
Demikian jajak pendapat baru, seperti dikutip Fox News, Jumat (4/12/2020). Survei yang dilakukan oleh Harris Poll terhadap 1.980 orang dewasa Amerika menemukan 42% dari mereka ingin melihat dokter penyakit menular terbaik di negara itu mendapatkan vaksin terlebih dahulu.
Tiga puluh sembilan persen mengatakan bahwa mereka akan lebih nyaman mendapatkan vaksinasi jika CEO perusahaan di balik suntikan vaksin itu yang mendapatkannya lebih dulu. Presiden terpilih Joe Biden dan mantan Presiden Barack Obama sama-sama mencapai 36%, dengan 13% orang Amerika mengatakan mereka kemungkinan kecil akan divaksinasi jika Obama melakukannya.
Pada hari Rabu, Obama dan mantan Presiden Bill Clinton dan George W. Bush mengatakan mereka bersedia mendapatkan vaksinasi di depan kamera untuk menunjukkan kepada publik bahwa vaksin tersebut aman.
“Saya berjanji kepada Anda bahwa ketika itu dibuat untuk orang-orang yang berisiko rendah, saya akan mengambilnya,” kata Obama di “The Joe Madison Show” SiriusXM. “Saya mungkin akan menayangkannya di TV atau memfilmkannya, supaya orang tahu bahwa saya mempercayai sains ini.”
Sementara itu, 26% orang Amerika mengatakan jika Presiden Trump berada di urutan pertama untuk mendapatkan vaksin, mereka akan cenderung mengikuti, dan 19% mengatakan mereka cenderung tidak akan mendapatkan suntikan.
Warga AS juga mengatakan mereka akan lebih mempercayai vaksin jika selebriti seperti aktor Tom Hanks, aktris Julia Roberts, pembawa acara Fox News Tucker Carlson, dan bintang reality TV Kim Kardashian semuanya divaksinasi terlebih dahulu, kata survei tersebut.
Jajak pendapat, yang diambil dari 20 November hingga 2 Desember, juga menunjukkan 78% orang sangat khawatir tentang vaksin tersebut, dengan 63% dari mereka mengatakan mereka khawatir tentang potensi efek samping. Empat puluh tiga persen tidak percaya vaksin akan mencegah mereka tertular COVID-19 di masa mendatang, dan 19% tidak suka divaksinasi secara umum.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan pada Selasa, personel perawatan kesehatan dan warga lanjut usia di fasilitas perawatan jangka panjang akan menerima vaksin virus corona terlebih dahulu ketika tersedia.
Pfizer-BioNTech dan Moderna mengatakan versi vaksin mereka lebih dari 90% efektif dalam mencegah virus. Kedua perusahaan farmasi tersebut telah meminta izin penggunaan darurat dari Food and Drug Administration untuk mulai meluncurkan jutaan dosis vaksin. [*]