Oikos

Vaksin Covid-19 Pengaruhi Kesuburan, Benarkah?

  • Informasi palsu telah menyebar di media sosial salah satunya adalah vaksin dapat mempengaruhi kesuburan.
  • Otoritas pemerintah Inggris menyatakan vaksin apa pun dapat menyebabkan efek samping yang bersifat ringan dan sementara.

JERNIH – Kurangnya sosialisasi soal vaksin Covid-19 menyebabkan beberapa orang masih meragukan tentang manfaat vaksinasi. Apalagi informasi palsu telah menyebar di media sosial salah satunya adalah vaksin dapat mempengaruhi kesuburan khususnya terhadap kaum perempuan.

“Itu mitos, tidak akurat, tidak ada bukti yang mendukung persepsi mereka,” ujar pakar vaksin di Universitas Yale, Saad Omer, seperti dikutip dari Express.co.uk, Senin (14/12/2020).

Dia menjelaskan, lembaga ahli yang mengelurkan persetujuan vaksin untuk digunakan pada orang memiliki proses yang ketat. Proses ini mencegah produk memasuki sirkulasi yang dapat menyebabkan efek bencana tersebut.

Rumor sempat beredar bahwa vaksin Covid-19 dapat memengaruhi kesuburan khususnya pada perempuan. Akan tetapi, para ahli dengan sigap membantah hal tersebu. Mereka menegaskan informasi tentang vaksin yang memengaruhi kesuburan adalah mitos atau tidak benar.

Apa sebenarnya efek samping yang ditimbulkan dari vaksin Covid-19, termasuk yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech? Otoritas pemerintah Inggris menyatakan vaksin apa pun dapat menyebabkan efek samping yang bersifat ringan dan sementara.

Vaksin dari Pfizer-BioNTech yang memerlukan dua dosis memiliki efek samping yang sangat umum, termasuk nyeri di lengan tempat suntikan, merasa lelah, sakit kepala, sakit umum lain atau gejala mirip flu ringan.

Orotitas kesehatan menilai tidak jarang orang yang divaksin akan mengalami demam atau suhu tinggi tidak biasa selama 2 atau 3 hari. Selain itu, efek samping yang tidak umum adalah pembengkakan pada kelenjar.

Dalam peringatan terbaru kepada para penerima vaksin, regulator obat Inggris mengatakan siapapun yang memiliki riwayat anafilaksis terhadap obat atau makanan tidak boleh mendapatkan vaksin Covid-19.

Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) mengatakan ada dua laporan anafilaksis dan satu laporan kemungkinan reaksi alergi sejak proses vaksinasi dimulai di Inggris. “Kebanyakan orang tidak akan terkena anafilaksis dan manfaatnya melindungi orang dari COVID-19 lebih besar dari risikonya. Anda dapat sepenuhnya yakin bahwa vaksin ini telah memenuhi standar kemanan, kualitas, dan efektivitas,” kata MHRA. [*]

Back to top button