Warga Istanbul Protes Pembunuhan Kucing Liar, Desak Presiden Erdogan Adili Kembali Pembunuhnya
- Ibrahim Keloglan, si pembunuh kucing liar, dihukum 18 bulan penjara tapi dibebaskan.
- Warga menuntut Ibrahim Keloglan divonis empat tahun penjara sesuai UU.
JERNIH — Jalan-jalan di Istanbul dibanjiri aksi protes dan petisi yang mendesak Presiden Turki Recep Erdogan mengadili kembali pembunuh kucing liar bernama Eros.
Januari 2024, Ibrahim Keloglan tertangkap kamera keamanan di apartemen tempat tinggalnya menendang Eros. Kucing itu tak tertolong dan mati.
Bulan lalu, Keloglan dijatuhi hukuman 18 bulan penjara tapi dibebaskan karena berperilaku baik. Kelompok kesejahteraan hewan naik pitam dan memprovokasi penduduk untuk turun ke jalan.
Sebuah petisi online digelar dan kini telah ditandatangani 320 ribu orang. Petisi menuntut hukuman lebih berat buat pembunuh Eros, karena Kementerian Kehakiman bulan lalu mengklaim akan menggelar pengadilan ulang terhadap Keloglan.
Presiden Erdogan menelepon Kementerian Kehakiman dan mengatakan secara pribadi menaruh perhatian terhadap masalah pembunuhan kucing.
Salah satu kelompok hak asasi hewan mengumumkan akan mengajukan banding. Keloglan, menurut kelompok ini, harus dipenjara empat tahun sesuai undang-undang.
Selama persidangan, terungkap bahwa Keloglan menyerang dan membunuh kucing dalam lima menit. Eros, kucing itu, berusaha lari tapi Keloglan tak memberi kesempatan hidup.
Tagar #JusticeforEros sempat trending di platform X. Sejumlah surat kabar, salah satunya Hurriyet, menampilkan gambar Eros tergeletak tak bernyawa di halamn depan koran.
Hurriyet juga memposting beberapa artikel tentang Eros dan Ibraim Keloglan di pembunuh. Banyak selebriti bergabung dengan Justice for Eros. Salah satunya pemain sepak bola Mauro Icardi yang kini merumput di Galatasaray.