Warning! Kepercayaan Publik ke Jokowi Menurun
JAKARTA – Pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun. Dari 81.5 hingga kini merosot pada 75,2 persen per September 2019 lalu.
Hal itu terungkap dari data Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang melakukan penelitian pada 1.200 responden dengan empat kali sebelum dan sesudah Pilpres 2019.
Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie, menjelaskan ada banya faktor sehingga kepercayaan publik terhadap Jokowi menurut. Namun yang paling kuat yakni pembelahan politik. Selain itu, beberapa kebijakan yang dikeluarkan pasca dilantik dianggap tak menguntungkan publik. Salah satunya revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Potret kami pada Juli 2018 itu kan belum kontestasi, tapi di survei September 2019, mereka yang secara pilihan politik berbeda. Pak Jokowi, cenderung bertahan pada sikapnya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Jika dilihat penurunan tersebut sekitar 6,3 persen. Menurutnya, hal itu masih tergolong tinggi. Namun menjadi sebagai peringatan. “Ini perlu menjadi warning bagi pemerintah bahwa publik cukup mengamati apa yang dilakukan Pak Jokowi ke depan,” katanya.
Kebijakan lain pun turut mempengaruhi, karena itu harus menyiasati dengan membuktikan kinerja Jokowi sangat positif terhadap kepentingan publik. Misalnya dengan cara meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pada penelitian LSI Denny JA tersebut di 34 provinsi di Indonesia dengan margin of error plus minus 2,9 persen. Seluruh survei menggunakan metode sampling multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 orang.