Kasus Virus Corona di AS Melonjak ke Angka 33 Ribu dengan 400 Kematian
Angka terbaru dari Johns Hopkins School of Medicine’s Coronavirus Resource Centre, bahkan lebih banyak, yakni 41.047 kasus pada Senin tengah hari.
WASHINGTON – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centre for Disease Control and Prevention/ CDC) Senin (23/3) malam melaporkan adanya 33.453 kasus virus corona, lebih dari dua kali lipat jumlah sebelumnya yang diumumkan pada hari Jumat dua pekan lalu. Sementara angka kematian baru naik menjadi 400.
Penghitungan CDC sebelumnya adalah 15.268 kasus yang dikonfirmasi, dengan 201 kematian. Sementara itu, angka terbaru dari Johns Hopkins School of Medicine’s Coronavirus Resource Centre, yang lebih sering diperbarui dan menggunakan sumber tambahan di tingkat negara bagian, mencatatkan kasus yang jauh lebih banyak, yakni 41.047 kasus pada Senin tengah hari.
Peningkatan dalam kasus-kasus baru datang ketika negara bagian New York, California dan Washington dinyatakan pemerintah sebagai daerah bencana nasional. Peningkatan kasus virus corona meningkatkan tekanan pada Senat AS untuk mengatasi ketidaksetujuan partisan atas RUU stimulus yang dimaksudkan untuk mencegah ambruknya bisnis seiring perintah banyak negara bagian agar warganya tinggal di rumah.
Partai Demokrat di Senat memblok paket stimulus dan bantuan ekonomi ketiga pada Minggu malam, yang diperkirakan akan melibatkan dana 2 triliun dolar AS untuk perusahaan dan individu. Langkah itu gagal mendapatkan 60 suara yang diperlukan di dewan beranggotakan 100 orang, setelah berhari-hari negosiasi dan melewati tenggat.
Ketua ‘Fraksi’ Partai Republik di Senat, Mitch McConnell, telah menunda pemungutan suara beberapa kali di tengah perbedaan. Yang menjadi masalah adalah apakah sebagian besar uang itu harus diberikan kepada pekerja, sesuai keinginan Demokrat, atau apakah lebih banyak uang justru harus diberikan ke perusahaan dan bank, seperti yang menjadi pilihan Partai Republik.
Sementara itu, Biro Penjara Federal (Federal Beurau of Prison) masih memindahkan beberapa narapidana dari Kota New York dan daerah lain yang terkena virus corona ke penjara di bagian lain negara itu. Hal itu dilakukan setelah tiga tahanan dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Presiden Dewan Penjara Lokal 33, Shane Fausey, meminta Jaksa Agung William Barr untuk mengambil tindakan ” yang belum pernah terjadi sebelumnya” untuk sementara waktu, guna menghentikan pergerakan semua tahanan di antara fasilitas di dalam, sampai virus dapat diatasi.
Presiden Donald Trump mengonfirmasikan, dirinya tengah mempertimbangkan perintah eksekutif untuk membiarkan BOP membebaskan beberapa “tahanan yang sama sekali tidak berpotensi melakukan kekerasan,” sementara para pendukung peradilan pidana mendorong Kongres untuk memasukkan langkah-langkah dalam RUU stimulus virus corona untuk melepas beberapa tahanan lanjut usia bebas lebih cepat. [South China Morning Post]