Huawei Terlibat Proyek Pengintaian Uighur, Antoine Griezmann Putuskan Kontrak
Huawei diduga kuat terlibat dalam pengujian perangkat lunak pengenal wajah di Cina, yang dapat mengirim peringatan ke polisi ketika mengenali wajah minoritas Muslim Uighur
JERNIH– Pesepakbola asal Prancis yang bermain untuk klub Spanyol, Barcelona, Antoine Griezmann, Kamis (10/12) lalu memutuskan kontrak komersialnya dengan raksasa telekomunikasi asal Cina Huawei.
Melalui akun Instagram-nya ia mengutarakan alasannya mengambil langkah tersebut dikarenakan “kecurigaan kuat bahwa Huawei telah berkontribusi pada pengembangan ‘proyek Uighur’ melalui penggunaan perangkat lunak pengenal wajah, sebagai bagian dari upaya melakukan pengintaian atas minoritas Muslim yang sebagian besar berada di wilayah Xinjiang tersebut.
Griezmann meminta Huawei untuk “tidak hanya menyangkal tuduhan ini tetapi juga mengambil tindakan nyata secepat mungkin untuk mengutuk penindasan massal ini… dan segera berkontribusi untuk melakukan penghormatan pada hak asasi manusia.”
IPVM, Perusahaan riset soal pengawasan yang berbasis di AS, mengatakan dalam sebuah laporan pada Selasa (08/12) lalu bahwa Huawei terlibat dalam pengujian perangkat lunak pengenal wajah di Cina yang dapat mengirim peringatan ke polisi ketika mengenali wajah minoritas Uighur.
Meski begitu Huawei telah membantah klaim tersebut. “Kami tidak mengembangkan algoritme, atau aplikasi di bidang pengenalan wajah atau solusi yang menargetkan kelompok etnis,” kata Huawei kepada AFP. “Produk dan solusi kami sesuai dengan standard industri dan peraturan saat ini. Huawei sepenuhnya dan secara ketat mematuhi Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia, dan mematuhi undang-undang di 170 negara tempat Huawei beroperasi.”
Masalah ketidakadilan juga sempat terjadi di pertandingan Liga Champions Eropa saat Paris Saint Germain (PSG) menjamu Istanbul Başakşehir. Saat pertandingan berjalan, wasit ofisial Sebastian Coltescu mendeskripsikan asisten pelatih Başakşehir Pierre Webo sebagai “hitam”, atau “negru” dalam bahasa Rumania.
Dalam rekaman pertandingan terlihat Demba Ba, pemain Başakşehir, mengkonfrontasi wasit tersebut. “Ketika Anda menyebut orang kulit putih, Anda tidak pernah mengatakan ‘pria kulit putih ini,’ Anda hanya mengatakan ‘orang ini,’ jadi mengapa ketika Anda menyebut pria kulit hitam, Anda mengatakan’ pria kulit hitam ini?”
Kejadian tersebut membuat pertandingan ditunda hingga esok harinya. Presiden Istanbul Basaksehir menyerukan larangan seumur hidup terhadap wasit Sebastian Coltescu. “Wasit jenis ini harus dilarang seumur hidup,” kata Presiden Basaksehir Goksel Gumusdag kepada media Turki. “Mereka harus menjadikan dia sebagai contoh kasus rasisme.” UEFA juga menjanjikan “penyelidikan menyeluruh” atas insiden tersebut.
Terkait persekusi warga Muslim Uighur, setahun lalu juga pernah dikritik oleh pesepakbola asal Jerman, Mesut Özil. Buntutnya Özil dihapus dari video gim Pro Evolution Soccer 2020 di Cina. Kementerian Luar Negeri Cina mengutuk komentarnya dan kanal CCTV membatalkan pertandingan Liga Inggris, Arsenal melawan Manchester City, dari jadwalnya. [AFP/Reuters]