Desportare

Klub Jerman Batal Rekrut Striker Israel setelah Mendapat Kecaman Penggemar

Jerman, yang berupaya menebus dosa atas Holocaust, telah lama menjadi pendukung setia Israel, tetapi kekhawatiran meningkat tajam atas krisis kemanusiaan di Gaza.

JERNIH – Klub Bundesliga 2 Fortuna Duesseldorf membatalkan rencana untuk merekrut penyerang Israel Shon Weissman. Pembatalan ini dilakukan sebagai tanggapan atas kemarahan penggemar mengenai unggahan pemain itu di media sosial mengenai perang Gaza.

Tabloid Jerman Bild melaporkan Selasa (5/8/2025), kehebohan penggemar daring meletus sehari sebelumnya ketika muncul berita bahwa Weissman hampir bergabung dengan Duesseldorf dari klub Spanyol Granada FC. Klub tersebut kemudian menerbitan cuitan: “Kami memeriksa Shon Weissman secara intensif, tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak mengontraknya”.

Klub tidak mengungkapkan alasan di balik keputusan tersebut, tetapi Bild melaporkan klub bereaksi terhadap kemarahan penggemar mengenai pernyataan Weissman di media sosial, yang sudah berada di Duesseldorf dan telah menyelesaikan pemeriksaan medis.

Penyerang tengah, yang memiliki 33 caps untuk Israel, membuat beberapa unggahan media sosial setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang berlanjut oleh perang Gaza hingga saat ini.

Bild melaporkan Weissman menyerukan Israel untuk menghapus Gaza dari peta dan menjatuhkan 200 ton bom di atasnya. Pria berusia 29 tahun itu juga menyukai unggahan yang mengatakan “tidak ada orang yang tidak bersalah (di Gaza), mereka tidak perlu diperingatkan”. Weissman, yang kemudian menghapus unggahan tersebut mengatakan bahwa ia telah membuat kesalahan dan bertindak berdasarkan emosi.

Para penggemar Duesseldorf meluncurkan petisi daring yang mengatakan bahwa komentar Weissman yang tidak sopan dan diskriminatif sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diperjuangkan dan coba dipromosikan oleh Fortuna.

Weissman telah menjadi subjek protes penggemar di Granada, tempat ia bergabung pada Januari 2023. Bild melaporkan Duesseldorf dan Weissman telah berencana untuk mengeluarkan pernyataan permintaan maaf atas postingan tersebut, yang akan dipublikasikan setelah penandatanganan dinyatakan resmi.

Jerman, yang berupaya menebus dosa atas Holocaust, telah lama menjadi pendukung setia Israel, tetapi kekhawatiran meningkat tajam atas krisis kemanusiaan di Gaza.

Perang Israel di Gaza sebelumnya telah berdampak pada sepak bola profesional di Jerman. Pada 2023, klub Bundesliga Mainz memutuskan memecat pemain Anwar El Ghazi karena pernyataan yang dibuat di media sosial tentang konflik tersebut.

El Ghazi, pemain internasional Belanda dengan akar Maroko, memenangkan kasus pemecatan yang salah di pengadilan Jerman terhadap klub, yang kemudian mengajukan banding.

Mantan bek Bayern Munich, Noussair Mazraoui, yang kini bermain untuk Manchester United, meminta maaf secara terbuka setelah beberapa kali mengunggah postingan di media sosial tentang konflik tersebut, termasuk satu postingan yang menyerukan “kemenangan” bagi “saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina.”

Penggemar sepak bola Jerman sangat terlibat dalam keputusan-keputusan besar, mulai dari perekrutan pemain hingga pengaturan jadwal pertandingan, karena adanya regulasi 50+1 yang mengharuskan anggota klub mempertahankan kendali penuh atas tim sepak bola profesional.

Back to top button