Mesir Tolak Pertandingan Sepak Bola dengan Zambia karena Pelatihnya Warga Israel

JERNIH – Asosiasi Sepak Bola Mesir menolak usulan pertandingan persahabatan melawan Zambia karena kehadiran staf pelatih tim Zambia asal Israel di tengah perang di Gaza dan ketegangan regional.
Keberatan tersebut tidak ditujukan secara pribadi kepada pelatih kepala Avram Grant, yang sebelumnya melatih Ghana, atau asistennya Eyal Lachman, melainkan pada situasi politik yang lebih luas yang mereka wakili.
Menurut laporan, pertandingan tersebut dijadwalkan untuk jeda internasional November, yang berlangsung setelah kualifikasi Piala Dunia Afrika. Pertandingan tersebut sebagai persiapan menjelang Piala Afrika, yang akan diadakan di Maroko dari akhir Desember hingga pertengahan Januari.
Zambia sering bersaing dengan negara-negara Arab dan Muslim yang tidak memiliki hubungan normalisasi dengan Israel. Namun, pejabat Mesir, mengutip perang yang sedang berlangsung di Gaza dan ketegangan regional yang lebih luas, mengonfirmasi faktor-faktor ini sebagai alasan pembatalan.
Pengawasan terhadap Israel telah meningkat di dunia sepak bola. Terbaru, Asosiasi Pelatih Italia (AIAC) secara resmi meminta FIFA dan UEFA untuk menskors Israel dari turnamen sepak bola internasional, dengan alasan tanggung jawab moral akibat perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Dalam surat yang ditujukan kepada presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina, Presiden AIAC Renzo Ulivieri menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan keputusan bulat di antara dewan nasional asosiasi dan menggambarkannya sebagai pilihan yang perlu didorong oleh keharusan moral.
“Nilai-nilai kemanusiaan, yang mendasari olahraga, mendorong kita untuk menentang tindakan penindasan dengan konsekuensi yang mengerikan,” ujar Ulivieri, seraya menyerukan FIFA dan UEFA untuk mengambil tindakan terhadap Israel.