Belajar Online Kurangi Anak Main Game di Komputer
Jakarta – Menyusul diberlakukannya pembatasan di seluruh dunia karena ancaman virus corona, perilaku online pun telah berubah, tidak hanya di kalangan orang dewasa, tetapi juga di kalangan anak-anak. Uniknya, anak-anak sekarang mengalami penurunan minat main game di komputer.
Menurut sebuah studi terbaru Kaspersky, yang dipublikasikan, Jumat (5/6/2020), anak-anak mengalami penurunan minat main game komputer pada beberapa bulan terakhir, terutama jika dibandingkan dengan periode sebelum terjadinya pandemi.
Pandemi Covid-19 di seluruh dunia telah memaksa anak-anak untuk melanjutkan pendidikan dari rumah, salah satunya dengan menghadiri pelajaran online atau belajar jarak jauh. Banyak orang tua yang kini juga melakukan pekerjaan dari rumah, sehingga dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga selama karantina. Seiring periode karantina yang menjadi tantangan bagi anak-anak dan orang dewasa, penting bagi orang tua memahami apa yang dilakukan anak-anak mereka, dan memanfaatkan momen tersebut untuk lebih dekat dengan keluarga.
Beruntung, setidaknya terdapat satu aktivitas yang tidak perlu dikhawatirkan orang tua. Menurut laporan Kaspersky terbaru, berdasarkan data anonim yang dikumpulkan oleh Kaspersky Security Network (KSN) dari pengguna Kaspersky Safe Kids di platform Windows dan macOS, anak-anak mengalami penurunan minat pada game di komputer pribadi mereka selama masa karantina. Selama periode Maret hingga Mei 2020, minat dalam kategori ini menurun secara konsisten dibandingkan dengan dua bulan pertama tahun ini.
Penurunan minat anak-anak dalam permainan hanya relevan untuk Windows, karena mereka masih memiliki kecenderungan bermain gim di komputer Windows dibandingkan Mac. Ini mungkin disebabkan sebagian besar gim komputer dirilis khusus untuk Windows: misalnya, di toko gim daring populer, seperti Steam, gim yang tersedia untuk komputer macOS berjumlah lebih sedikit.
Untuk Indonesia, minat online anak-anak terhadap game komputer mengalami perubahan signifikan dalam lima bulan pertama tahun ini. Berdasarkan statistik Kaspersky, minat tertinggi game komputer untuk anak-anak di negara ini berada di bulan April sebesar 16,32% dan menurun pada bulan Mei menjadi 13,23%.
“Menurunnya minat pada gim di komputer pribadi dapat dijelaskan oleh meningkatnya kebutuhan dalam penggunaannya untuk kegiatan lain. Misalnya, proses pendidikan lebih mudah di akses melalui komputer pribadi daripada di perangkat seluler. Kita dapat melihat bahwa meskipun anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah, mereka menggunakan komputer dengan bijak dan merasa tidak perlu untuk terjun ke video gim,” komentar Anna Larkina, pakar analisis konten web di Kaspersky.
Untuk memastikan anak Anda memiliki pengalaman bermain gim secara positif selama pandemi, Kaspersky memiliki rekomendasi berikut:
1. Mendorong anak-anak untuk menginformasikan jika mengalami sesuatu hal yang tidak nyaman atau mengganggu mereka saat sedang bermain gim. Perhatikan bahwa tidak semua emosi negatif memiliki konotasi negatif dan mungkin terdapat hasil yang baik. Misalnya, apabila seorang anak tidak berhasil dalam sesuatu, dan mereka terus berusaha memperbaikinya, kesabaran mereka akan meningkat
2. Jika melihat anak Anda menghabiskan waktu lebih sedikit pada gim komputer selama periode isolasi diri, cobalah mencari tahu alasannya. Lakukan komunikasi dan cobalah untuk memahami apa yang mereka rasakan dalam menghadapi situasi seperti saat ini, serta kesulitan apa yang mungkin mereka hadapi. Anda dapat memeriksa apakah mereka memiliki beban pekerjaan sekolah yang lebih banyak dari biasanya
3. Menemukan waktu untuk bermain gim komputer dengan anak akan membantu memperkuat hubungan dan meningkatkan pemahaman tentang apa yang mereka lakukan di waktu luang. 4. Instal Kaspersky Safe Kids, solusi yang memungkinkan untuk memantau, melihat, dan mencari aktivitas online anak-anak Anda di berbagai perangkat tanpa melanggar ruang pribadi mereka. Solusi ini juga menawarkan rekomendasi yang bermanfaat untuk membantu Anda membimbing anak-anak berperilaku aman secara online. [*]