Cek Dulu Keamanan Ponsel Sebelum Beli
Jakarta – Sejumlah malware dan adware kini makin ganas menyerang partisi sistem pada telepon pintar. Beberapa vendor smartphone malah menanamkan adware di perangkat buatan mereka. Karena itu pemeriksaan ulang perangkat sebelum membeli menjadi sebuah keharusan.
Peneliti keamanan Kaspersky Igor Golovin mengungkapkan, ada beberapa vendor yang menanamkan adware di perangkat buatan mereka. Sebagian besar menyatakan bahwa pengguna bisa menonaktifkan adware tersebut namun sebagian lainnya tidak memberikan opsi tersebut. Mereka menyatakan hal itu merupakan bagian dari bisnis mereka untuk mengurangi biaya perangkat.
“Saya menyarankan pengguna untuk melihat dengan cermat model ponsel cerdas yang ingin mereka beli dan memperhitungkan risiko ini. Akhirnya, mungkin pengguna akan dihadapkan pada pilihan antara membeli perangkat yang lebih murah atau yang lebih ramah pengguna,” katanya, dalam keterangannya, kemarin.
Ia menyarankan agar calon konsumen pemeriksaan ulang perangkat sebelum membeli. Tidak hanya itu, jika perangkat sudah terinfeksi, segera periksa pembaruan sistem atau memasang firmware alternatif. “Jangan lupa juga untuk menggunakan solusi keamanan yang ada,” kata Igor.
Kaspersky mendapati bahwa dalam beberapa kasus, malware sudah menyerang partisi sistem. Hal ini pun menyebabkan solusi keamanan yang ada tidak dapat mengakses direktori sistem.
“Dengan kata lain, file berbahaya itu tidak akan dapat dihapus. Risiko aplikasi yang tidak dapat dihapus ini bervariasi dari satu hingga 5 persen terdapat pada perangkat biaya rendah dan dapat meningkat hingga 27 persen dalam kasus ekstrim,” tambahnya.
Saat ini, cara paling umum melawan iklan yang mengganggu adalah menginstal apliksi peblok. Ironisnya, infeksi dapat terjadi karena akses root dan menginstal adware. Dapat juga melalui kode untuk menampilkan iklan sebelum perangkat sampai ke tangan pengguna.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa beberapa malware yang kerap terdeteksi berada di sistem partisi adalah Trojan Lezok dan Triada. Triada bahkan terdeteksi berada di kode pada hampir semua aplikasi yang ada di perangkat. Kendati trojan ini sudah terdeteksi beberapa tahun lalu, namun masih ada pengguna yang terkena serangan Trojan ini.
“Parahnya beberapa trojan yang ditemukan oleh Kaspersky memiliki kemampuan untuk menyediakan akses jarak jauh ke perangkat pengguna. Beberapa di antaranya juga menjalankan iklan dalam jendela invisible agar tidak diketahui oleh pengguna perangkat yang terinfeksi,” terangnya. [*]