Silaturahmi KNPI-Ridwan Kamil, Investasi Jabar ada di Kalangan Muda
Ridwan Kamil juga mengajak semua pihak untuk memiliki sifat silih asih, silih asuh, silih asah, dan silih wangi, serta menjadikan sila keempat sebagai solusi bila ada perpecahan.
JERNIH – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ingatkan pentingnya persatuan pemuda dan pemudi Jawa Barat. Hal itu ia sampaikan ketika menghadiri silaturahmi dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Selasa (26/4/2022).
Dalam sambutannya pria yang akrab disapa Kang Emil itu merasa bangga pada KNPI Jawa Barat karena dinilai dapat mempererat tali persatuan. “2022 ini fokus pada kebangkitan kebersatuan pemuda dan pemudi Jawa Barat. Saya sangat bangga KNPI Jawa Barat bersatu padu tidak ada perpecahan semua merapatkan barisan dan inilah wajah Jabar untuk Indonesia,” ucapnya.
Ridwan Kamil juga mengajak semua pihak untuk memiliki sifat silih asih, silih asuh, silih asah, dan silih wangi, serta menjadikan sila keempat sebagai solusi bila ada perpecahan. Bukan hanya itu ia juga mengungkapkan bahwa generasi muda Jawa Barat merupakan sumber daya manusia yang akan menjadi tumpuan bangsa masa depan. “Investasi Jawa Barat ada di pemuda dan pemudinya untuk kemajuan Jawa Barat dan Indonesia ke depan,” ujarnya.
Selain itu juga generasi muda yang paripurna harus mempunyai keseimbangan kemampuan bukan banya intelektualnya saja, tetapi harus memiliki intelligence quotient, emotional quotient, spiritual quotience dan physical quotient. Agar pemuda dan pemudi jawa barat bisa meraih Indonesia Emas 2045.
“Jadi itu kalau mau Jawa Barat juara lahir batin saya titip harus punya empat nilai sebagai manusia paripurna Jawa Barat. fisik yang kuat, otak yang cerdas, hati yang berakhlakul karimah, dan rajin beribadah. Manusia paripurna Jawa Barat,” kata emil. “Insyaallah kalau itu terjadi oleh KNPI kita akan memanen generasi emas 2045,” katanya lagi.
Terakhir Ridwan Kamil juga mengimbau kepada KNPI harus menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain serta hindari arogansi organisasi. “Ingat manusia yang paling mulia adalah manusia yang bermanfaat jangan bangga pakai jas biru kalau tidak ada manfaat bagi masyarakat dan itulah smeangatnya,” ucapnya. [*]