Virus Corona Dongkrak Penjualan Tablet di Cina
Beijing – Virus Corona telah menyebabkan industry gadget ikut terseok. Sejumlah pabrik gadget di kawasan Cina bahkan sempat menghentikan produksinya. Namun yang unik, permintaan tablet di kawasan itu meningkat. Pemicunya, larangan warga ke luar rumah.
Seperti dikutip dari Digitimes, Pemerintah Cina memang melarang warganya di sejumlah wilayah untuk keluar rumah. Kebijakan ini dikeluarkan agar persebaran virus corona dapat semakin dipersempit. Kebijakan inilah yang memicu kenaikan jumlah permintaan komputer tablet di Cina. Sebab, para pekerja dan pelajar di sana terpaksa melakukan kegiatan sehari-hari secara online.
Meningkatnya permintaan komputer tablet itu pun dimanfaatkan oleh pedagang di e-commerce untuk menaikkan harga. Karena saat ini, aktivitas jual beli lewat e-commerce menjadi pilihan yang paling memungkinkan, setelah sejumlah toko fisik masih belum bisa beroperasi.
Sebagai contoh, untuk iPad 10,2 inci varian 32GB ditawarkan dengan harga 2.500 yuan atau sekitar Rp5 juta, sedangkan iPad 10,2 inci varian 128GB dibanderol 3.100 yuan atau sekitar Rp6,2 juta. Harga ini lebih tinggi 200 yuan dari harga resmi di toko fisik Apple.
Namun, meski permintaan komputer tablet tengah meningkat, jumlah produksinya justru kian terbatas. Sejumlah sumber mengatakan bahwa para vendor perakit tablet (ODM), kekurangan bahan baku dan tenaga kerja karena persebaran virus corona ini. Akibatnya, jumlah produksi komputer tablet hanya mencapai setengah dari jumlah produksi biasanya.
Jumlah produksi komputer tablet ini pun tidak dapat meningkat dalam waktu yang singkat. Misalnya, tablet Huawei yang saat ini sebagian besar diproduksi oleh Wingtech, Longcheer, dan Huaqin dengan pabrik sebagian besar berada di Provinsi Guangdong. Pabrik-pabrik tersebut hanya beroperasi dengan kapasitas produksi sekitar 50 persen hingga 60 persen saja.
Sementara iPad, yang dirakit Compal Electronics dan Foxconn yang hanya beroperasi dengan kapasitas produksi sekitar 30 persen.