Eindhoven — Laurent Simons, bocah ajaib Belgia berusia sembilan tahun, sebentar lagi akan diwisuda sebagai sarjana.
CNN memberitakan Simons kini belajar teknik elektro Eindhoven University of Technology (TUE), salah satu sekolah tersulit bagi siswa berkempuan rata-rata.
Staf pengajar TUE menyebut Laurent sebagai bocah luar biasa, dan akan menyelesaikan kuliahnya pada Desember 2019.
Alexander Simons, ayahnya, mengatakan Laurent akan melanjutkan ke program PhD bidang teknik kelistrikan, seraya mengikuti kuliah kedokteran.
Lydia, ibu Laurent, mengatakan keluarganya semula mengira para dosen terlalu berlebihan menilai Laurent. Ternyata, Laurent memang luar biasa.
“Para dosen melihat sesuatu yang istimewa pada diri Laurent,” kata Lydia.
Sejumlah dosen beberapa kali menguji Laurent, untuk mengetahui sehebat apa bakat sang bocah. “Dosen-dosen itu mengatakan kepada kami Laurent seperti spons,” ujar Alexander.
Laurent berasal dari keluarga berpendidikan, tapi tidak bisa memberi penjelasan mengapa anak mereka bisa belajar cepat. Lydia mungkin punya teori sendiri.
“Saya banyak makan saat mengandung Laurent,” kata Lydia.
Laurent lulus lebih cepat dari mahaiswa lain. “Sesuatu yang tidak biasa,” kata Sjoerd Hulshof, direktur pendidikan sarjana kelistrikan TUE.
Menurut Hulshof, Laurent sangat luar biasa dan tercatat sebagai mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan tercepat. “Dia bocah hiper pintar dan sangat simpatik,” katanya.
Kepada CNN, Laurent mengatakan minatnya adalah teknik elektro, tapi juga tertarik bidang kedokteran. Ia diburu banyak universitas papan atas di seluruh dunia, tapi Alexander Laurent enggan menyebut salah satu univeritas yang memburu anaknya.
Bagi pasangan Alexander dan Lydia, punya anak jenius ternyata merepotkan. Keduanya tidak ingin Laurent terlalu serius dengan pelajaran, dan lalai menikmati masa anak-anaknya.
“Kami perlu menjaga keseimbangan Laurent,” kata Lydia.
Sejauh ini Laurent bermain dengan anjing kesayangan dan gadget. Tidak ada keterangan apakah dia bermain dengan teman sebayanya.
Yang pasti, ketika bocah seusianya lebih suka bermain dan bermain, Laurent tahu apa yang harus dilakukan di masa depan, yaitu mengembangkan organ buatan.
