New York — Checkmarx, sebuah perusahaan keamanan, menemukan kelemahan mengkhawatirkan beberapa aplikasi Android, yang memungkinkan hacker mematai pengguna tanpa sepengetahuan pemilik gadget.
CNN memberitakan bug di beberapa aplikasi Android itu bisa menyebabkan hacker mengambil kendali atas kamer ponsel, mengambil foto atau merekam video tanpa sepengetahuan pemilik gadget menggunakan aplikasi lain.
Sejumlah peneliti Checkmarx mengatakan ponsel Google dan Samsung yang paling berisiko dari cacat ini dan berpengaruh terhadap ratusan juta penggunanya. Checkmarx juga memberi tahu pembuat ponsel lain, karena tidak ada teknologi yang rentan terhadap kelemanan keamanan yang sama.
Peneliti juga mengingatkan hacker bisa mendapatkan akses video dan foto yang tersimpan di ponsel. Bahkan, penyerang bisa mengoperasikan kamera, meski aplikasi ditutup.
Mereka juga menemukan sensor jarak ponsel dapat digunakan untuk memperingatkan penyerang, ketika ponsel dipegang dekat dengan wajah pengguna.
Checkmarx kali pertama memberi tahu Google dan Samsung atas kelemahan ini. Kedua perusahaan mengkonfirmasi kebenaran temuan Checkmarx. Google merespon dengan merilis aplikasi tambahan, Juli lalu.
“Kami menghargai Checkmarx, yang bekerjasama dengan Google dan mitra Android untuk mengungkap kelemahan ini,” kata juru bicara Google.
“Masalah ini telah diatasi melalui pembaruan Play Store ke aplikasi kamera Google pada Juli 2019. Tambahan juga telah dibuat untuk semua mitra,” lanjut pernyataan Google.
Samsung melakukan hal yang sama, dan menyarankan semua pengguna memperbarui perangkat mereka untuk memastikan tingkat perlindungan setinggi mungkin.
