Demi Bayaran Pria Selandia Baru Ini Lakukan Vaksinasi Sepuluh Kali Sehari
Pria ini menerima bayaran dari orang-orang yang enggan menjalani vaksinasi dan mendapatkan bayaran dari mereka yang memanfaatkan jasanya.
JERNIH-Kementerian Kesehatan Selandia baru tengah menyelidiki seorang pria yang diduga menjalani suntik vaksinasi COVID-19 hingga sepuluh kali dalam sehari.
Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Oktober lalu. Kisah joki vaksinasi ini pertama kali dilaporkan situs berita Stuff pada Jumat (10/12/2021). Pria tak dikenal tersebut diduga menggunakan tanda pengenal milik warga yang tak ingin menerima vaksin COVID-19. Mereka yang memanfaatkan pria tak dikenal tersebut membayar sejumlah uang untuk jasanya tersebut.
Manajer kelompok program vaksin dan imunisasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Selandia Baru Astrid Koornneef menyatakan bekerja dengan beberapa instansi untuk menguak motif perbuatan pria tersebut.
“Kami menangani masalah ini dengan sangat serius. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini dan bekerja sama dengan instansi terkait. Jika Anda mengetahui seseorang yang mendapatkan dosis lebih dari yang direkomendasikan, mereka harus mencari bantuan klinis sesegera mungkin,” kata Koornneef, dikutip dari laman Stuff.
Hasil penyelidikan sementara diketahui jika tindakan pria tersebut mempunyai motif ekonomi yakni agar ia mendapatkan bayaran dari mereka yang memanfaatkan jasanya.
Namun Kementerian Kesehatan melindungi joki suntik vaksinasi dengan tidak menyebutkan identitas pelaku juga lokasi pelaku mendapatkan vaksinasi sebanyak sepuluh kali tersebut.
Menanggapi insiden tersebut Direktur Medis Pusat Penasihat Imunisasi yang juga profesor di Universitas Auckland Nikki Turner menyatakan bahwa hingga belum ada data terkait dampak yang ditimbulkan pada orang yang telah menerima vaksin COVID-19 lebih dari yang telah ditentukan, apalagi sampai mendapatkan vaksin COVID-19 sebanyak itu dalam sehari.
Namun Turner mengingatkan jika pemberian vaksinasi Pfizer di Selandia Baru sebelumnya melalui pengujian klinis termasuk jumlah dosis vaksin yang harus disuntikkan. Pemberian vaksin COVID-19 pada warga Selandia Baru saat ini merupakan takaran paling tepat untuk memberikan respons imun serta aman bagi penerima.
“Jadi ini jelas tidak direkomendasikan, tapi kami tidak punya bukti tentang efek samping apa yang akan dialami seseorang dengan jumlah ini,”.
Dikhawatirkan penerinaan vaksin COVID-19 melebihi takaran yang sudah ditentukan masuk kategori penggunaan dosis tinggi dan dikhawatirkan dapat memberikan efek samping. (tvl)