Moron

Dituduh Punya Ilmu Santet Dua Ibu di Sampang Jalani Sumpah Pocong

SAMPANG-Dua orang wanita lansia dan seorang wanita muda menjalani sumpah pocong untuk membuktikan tuduhan bahwa dua wanita lansia tersebut menyantet wanita muda yang ikut sumpah pocong tersebut.

Dua orang wanita lansia tersebut  Misriyah (71) dan Suranten (60), asal Dusun Murombuk Timur,  Desa Tebbanah,  Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura. Mereke berdua dituduh menyantet wanita muda tersebut Hikmah (21).

Misriyah dan enS dituduh menyantet Hikmah, karena Hikmah merasakan sakit tenggorokan setelah dikasih berkat (bungkusan nasi),dan memakannya setelah sampai rumah.

Baca juga: Dituduh Punya Ilmu Santet Sepasang Pasutri Jalani Sumpah Pocong

“Setelah makan nasi bungkusan dari saya, tenggorokan Hikmah terasa sakit,” kata Juhari, anak dari Suranten, Rabu (24/6/2020).

Ketiga orang tersebut, baik dari penuduh dan tertuduh bersama-sama melakukan sumpah pocong di Masjid Madegan Polagan Sampang.

Juhari menjelaskan, bahwa Hikmah pergi ke dukun untuk menanyakan penyakitnya.

“Menurut dukun,  Hikmah sakit karena kena santet dalam waktu baru -baru ini,”.

Baca juga: Merasa Disantet Tersangka Bakar Rumah Milik Sulikandi

“Atas dasar keterangan dukun tersebut, Hikmah langsung menuduh ibu saya yang menyantet. Karena tidak menemukan solusi, akhirnya dilakukan sumpah pocong ini” kata Juhari menambahkan keterangannya

“Sudah puluhan tahun ibu saya dituduh punya ilmu satet,  bukan kali ini saja ibu saya dituduh punya ilmu hitam,”.

Sementara Abdus Sarif, orang tua Hikmah membenarkan bahwa karena tidak menemukan solusi,  akhirnya mereka memutuskan melakukan sumpah pocong sebagai alternatif terakhir.

“Ini terjadi sudah dua bulan yang lalu, dan sekarang anak saya sudah mulai enak (sembuh), sumpah pocong ini merupakan langkah  terakhir,” kataAbdus Sarif.

H. Hasin, ketua takmir masjid Madegan Sampang telah berupaya memberi pengertian kepada Hikmah (penuduh), untuk berfikir ulang dalam pelaksanaan sumpah pocong ini. Sebab sumpah pocong adalah hal yang sacral dan mempunyai resiko tinggi

“Saya memberikan pengertian, apa sudah betul betul siap untuk melaksanakan proses sumpah pocong ini,” kata Hasin.

“Sumpah ini berisiko tinggi, kalau ada jalan lain,  jangan pakai sumpah pocong lah,” terangnya.

Acara sumpah pocong dikawal  Sertu Mulyadi,  Babinsa kelurahan Polagan. Ia berharap setelah dilakukan sumpah pocong, tidak ada lagi polemik berkepanjangan. Apalagi mereka semua masih saudara sepupu..

(tvl)

Back to top button