Salzburg, kota di Austria, dikenal untuk dua hal; tempat kelahiran komponis Wolfgang Amadeus Mozart dan rumah bagi UNESCO. Pekan ini, kota sepi itu akan dikenal sebagai tempat Erling Braut Haland membentuk diri menjadi bintang sepakbola masa depan.
Haland masih berusia 19 tahun. Datang ke RB Salzburg dari Molde, Januari 2019. Ia mencetak hat-trick pada pada laga pertama di Liga Austria, saat Salzburg mengalahkan SC-ESV Parndorf 7-1, dan mencetak tiga gol lagi pada laga keempat melawan Wolfsberger untuk kemenangan timnya 5-2.
Catatan spektakuler dibuat ketika timnas Norwegia mengalahkan Honduras 12-0 pada laga Piala Dunia U-20. Haland mencetak sembilan gol.
Salzburg memainkannya di Liga Champions. Haland memanfaatkan kesempatan itu dengan menjadi pemain pertama yang mencetak enam gol dari tiga pertandingan Liga Champions.
Secara keseluruhan, Haland mencetak 27 gol dari 23 pertandingan, termasuk empat hat-trick di Liga Austria dan Liga Champions. Haland menjadi incaran klub-klub besar Inggris; Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan RB Leipzig dari Bundesliga Jerman.
Jesse Marsch, pelatih RB Salzburg, mengatakan akan sangat sulit bagi klub tidak melepas Haland. “Kami hanya berharap Haland tidak secepatnya pergi karena Alf Inge Haland, ayahnya, membujuknya bertahan,’ kata Mersch.
Haland juga punya hubungan istimewa dengan Christoph Freund. Sejak Haland mencetak banyak gol, Freund memerintahkan semua orang di klub untuk melindungi aset paling berharganya dari serbuan media.
“Kami ingin maju bersama Haland,” kata Marsch.
Haland lahir di Leeds, saat sang ayah bermain untuk Leeds United. Dari Leeds, Haland pindah ke Manchester City. Namun kemampuan bermainnya dibentuk di Molde, klub di Liga Norwegia.
Menjulang setinggi dua meter empar senti, Haland memiliki segalanya untuk menjadi pemain besar — jauh melampaui pencapaian sang ayah.
“Ia sangat berbakat,” Marsch memuji pemainnya. “Tapi yang lebih penting adalah kepribadiannya. Saya belum pernah melihat moment egois Haland sejak mengenalnya enam bulan terakhir.”
Haland tidak pernah mengambil tendang penalti. Alasannya, seperti diungkapkan kepada Marsch, ingin berbagai energi positif dengan semua rekan.
“Saya harus mengatakan kepadanya, jangan lakukan itu,” ujar Marsch. “Dia beranjak dewasa. Kelak, dia akan menghadapi rekan-rekan egois di klub-klub besar.”
Salzburg menjual banyak pemain berbakat ke klub-klub papan atas Eropa; Sadio Mane (Liverpool), Martin Hinteregger (Eintracht Frankfurt), Dominik Szoboszlai (RB Leipzig), dan Valentino Lazarro (Inter Milan).
Empat pemain itu mampu beradaptasi dengan cepat, dan produktif. Haland diperkirakan akan mengikuti jejak mereka; menjadi bintang Eropa yang dibentuk di Salzburg.
Satu hal yang tidak diketahui adalah berapa harga Haland di pasar transfer musim dingin?