Moron

Gara-Gara Perang Rusia Kekurangan Pasokan Botox dan Implan Payudara

Pasalnya pasokan produk seperti botox dan implan payudara, sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jerman.

JERNIH-Invasi militer Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari lalu nampaknya berdampak pada pelayanan kecantikan juga dimana masyarakat mulai kesulitan mendapatkan layanan botox dan implan payudara.

Pasalnya pasokan produk seperti botox dan implan payudara, sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jerman. Benda-benda tersebut menjadi semakin sulit didapat karena adanya penutupan perwakilan berbagai merk Internasional di Rusia.

Seperti misalnya pembuat obat AS AbbVie, yang berada di balik perawatan keriput Botox, telah menarik diri dari pasar Rusia setelah terjadi apa yang disebutnya ‘peristiwa tragis’ di Ukraina.

baca juga: Di Rusia Ada Terapi Kecemasan dengan Dikubur Hidup-Hidup

“Pada bulan Maret, kami melihat kepanikan di antara pasien, dokter, dan pemasok,” kata Oksana Vlasova, direktur pengembangan di klinik kecantikan Grandmed di Saint Petersburg. “Permintaan meledak, stok botox habis.”

Setelah Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, pada April dan Mei tidak ada impor botox sama sekali, kata Nikolay Bespalov dari RNC Pharma yang menganalisis pasar farmasi Rusia.

Selain kehabisan botox, Rusia juga terancam kehabisan filler asam hialuronat buatan negara-negara di Barat. Didunia kecantikan, filler ini digunakan untuk membuat bibir jadi lebih penuh.

Setelah berlangsung perang Rusia-Ukraina, implant payudara termasuk satu hal yang sulit didapatkan. Selama ini semua implan payudara di Rusia diimpor yakni dari Amerika Serikat 60 persen dan 13 persen dari Jerman.

Peperangan ini memberi inspirasi ahli bedah plastic Dobreikin dengan melontarkan gagasan tentang implan ‘RosGrud’ (Payudara Rusia), yakni payudara yang bukan tembus pandang tetapi berwarna bendera Rusia atau seragam militer.

Dobreikin kini tengah mencari pemasok di luar negeri yang bersedia membuatkan implan semacam itu untuknya. Ia juga memberi peringatan agar tidak ada yang mengejek proyeknya. Ia juga mengancam adanya hukuman keras yang diberlakukan di negara itu bagi siapa pun yang mengkritik tentara.

Dilansir Newsnpr, Rusia saat ini menempati urutan ke-sembilan secara global soal jumlah prosedur estetika yang dilakukan tiap tahunnya. Bahkan International Society of Aesthetic Plastic Surgery mencatat, setidaknya ada 621.600 prosedur estetika yang dilakukan pada 2020 lalu. (tvl)

Back to top button