Moron

Ibarat Rumah Baru Sirkuit Mandalika Tak Sesuai Saran Konsultan

Tapi setidaknya, pekerjaan rumah ini bisa diselesaikan semaksimal mungkin sebab ada waktu sebanyak lima minggu dalam upaya pembenahannya, hinnga seri kedua MotoGP 2022 pada 18 sampai 20 Maret mendatang.

JERNIH-Semua pembalap yang sudah menjajal sirkuit baru di Kuta Mandalika, Lombok, NTB, sepakat kalau arena balapan itu betul-betul indah. Tak ada satu pun yang memungkirinya. Namun, ada masalah yang harus dibenahi soal mengelupasnya aspal hingga debu dan kerikil bertebaran.

Seperti rumah baru, sirkuit ini pun punya masalah yang harus segera dibenahi sebab bakal dipakai untuk balapan sebenarnya pada 18 hingga 20 Maret mendatang.

Masalah mengelupasnya aspal, baru ketahuan setelah semua pembalap kelas dunia mengeluhkannya usai tes pramusim MotoGP pada 11 hingga 13 Februari lalu. Fabio Quartararo dari Tim Yamaha bilang, banyak batu kerikil di lintasan bisa menyerang leher para pembalap.

“Bayangkan, ada lima motor di depan Anda dan Anda terhantam dari batu-batu itu,” kata dia.

Priandhi Satria, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) beralasan, kalau sirkuit itu bagaikan rumah baru yang pasti ada saja kekurangan di sana sini. Menurutnya, hunian baru saja kalau sudah ditempati seminggu atau sebulan pasti keluar retakan.

“Itu hal yang wajar,” kata dia dalam keterangan pers via virtual, pada Rabu (16/2).

“Sirkuit ini juga belum sempurna. Ada keretakan dan pergeseran tanah yang jadinya membuat lintasan kotor,” katanya lagi menjelaskan kekurangan tersebut.

Priandhi juga menyebutkan, setelah dipakai ajang World Super Bike Championship atau WSBK, sirkuit ini tak dipakai lagi selama dua bulan. Ditambah, ada pengerjaan tribun dan pembangunan jalan bypass di sekitarnya hingga membuat debu dan kotoran menempel di pori-pori lintasan.

“Setelah pengerjaan dari PT PP (selaku konstruksi-red) selesai untuk pengaspalan ulang, kami akan terus bersihkan setiap hari. Bisa pakai sweeper atau karpet (sejenis karpet khusus yang menyedot debu-red). Paling mudah dan murah, pakai mobil untuk melintas di sirkuit. Nanti aerodinamis mobil akan menyedot debu keluar dari pori-pori lintasan, gampangnya debu nanti berterbangan dari belakang mobil,” kata dia menjelaskan teknis perawatan nantinya.

Lalu, kenapa saat dipakai WSBK Sirkuti Mandalika baik-baik saja?

Franco Morbidelli dari Tim Yamaha juga mengajukan pertanyaan serupa. Pada hari pertama digelarnya tes pramusim MotoGP 2022, sirkuit sudah kotor meski perlahan mulai bersih. Padahal, saat dipakai untuk WSBK kinclong sekali.

“Ketika WSBK kemarin lintasannya terlihat bersih, tapi kenyataannya [sekarang] tidak,” kata Franco.

The Race menilai, banyaknya debu dan kerikil di lintasan utama sirkuit lantaran kekuatan tunggangan MotoGP yang mampu berlari hingga 350 kilometer perjam. Material kerikil, tak mengikat kuat dengan aspal sehingga, akibat cengkraman ban yang begitu kuat ke permukaan lintasan membuat material tersedot keluar ketika dilalui laju dengan kecepatan maksimal.

Soal ini, jelas berbeda dengan tenaga motor WSBK yang lebih rendah dan bannya tak sekuat tunggangan MotoGP saat mencengkram aspal. Apalagi, turun hujan lebat hingga suhu di trek utama ikut turun.

Chaz Davies, legenda WSBK yang sudah menjajal Mandalika dengan Ducati sebagai tunggangannya pada akhir musim WSBK 19 hingga 21 November 2021 menilai, aspal sirkuit ini sudah bermasalah sejak tahun lalu. The Race berpendapat, Mandalika harus diaspal ulang dengan bahan yang benar karena tak sesuai saran konsultan.

Setidaknya, pekerjaan rumah ini bisa diselesaikan semaksimal mungkin sebab ada waktu sebanyak lima minggu dalam upaya pembenahannya, hinnga seri kedua MotoGP 2022 pada 18 sampai 20 Maret mendatang.[]

Back to top button