Subadri Gagal Vaksinasi Booster Gara-Gara Salah Pendataan di Pedulilindungi
Saat dilakukan screening melalui aplikasi PeduliLindungi, ternyata apilkasi tersebut menampilkan data bahwa dirinya dinyatakan sudah divaksin booster.
JERNIH-Maksud hati ingin memenuhi anjuran pemerintah untuk mendapatkan vaksin booster Covid-19, sehingga Subadri Arifqi (37) mendatangi lokasi pemberian vaksin booster di daerah Condet, Jakarta Timur.
Namun apa daya, perjuangannya berangkat dari rumahnya di rumahnya di kawasan Jonggol Jawa Barat gagal lantaran terjadi kesalahan pada data PeduliLindungi. Padahal, dia sudah menempuh perjalanan cukup jauh, dari rumahnya di Jonggol, Jawa Barat, ke Condet, Jakarta Timur.
Adapun penyebab gagalnya Subadri mendapatkan vaksin booster karena saat dilakukan screening melalui aplikasi PeduliLindungi, ternyata apilkasi tersebut menampilkan data bahwa dirinya dinyatakan sudah divaksin booster.
‘”Ketika didata nama identitas saya sudah divaksin dengan jenis vaksin Covovax-Novavax pada 28 Maret 2022. Di data PeduliLindungi tervaksin di Polres Bogor,” kata Subadri, menjelaskan penyebab gagalnya ia mendapatkan vaksin booster Covid-19.
Padahal, kata Subadri, dirinya belum pernah menerima vaksin booster atau vaksinasi Covid-19 dosis tiga, sehingga hari ini rela menempuh perjalanan dari Jonggol ke Condet demi mendapat booster.
Ia juga menyatakan kekecewaannya karena akibat salah data, akhirnya ia tidak mendapat vaksin booster.
“Saya pikir ini memalukan ya, bobrok pendataannya. Walaupun nama saya sudah divaksin, saya kecewa. Kalau kesehatan bermasalah karena belum vaksin bagaimana,” kata Subadri penuh kecewa.
“Saya duga ini ada manipulasi data, ada yang memakai data saya. Padahal vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh warga,” katanya menambahkan.
Karena besar keinginannya mendapat vaksin booster, Subadri sampai meminta bantuan Kapolsek Kramat Jati Kompol Tuti Aini terkait masalah data yang merugikannya itu. Ia juga berupaya mendapatkan solusi atas masalah yang dihadapinya kepada petugas gerai vaksinasi Covid-19.
Kapolsek Tuti menyarankan agar Subadri melaporkan kasusnya ke Dinas Kesehatan Bogor untuk dilakukan koreksi pada data PeduliLindungi sehingga ia bisa mendapat vaksin booster pada waktu lain. (tvl)