Gigi Copot, Efek Baru Jangka Panjang Pasien Covid-19
JERNIH – Efek samping baru dari Covid-19 dalam jangka panjang mulai dilaporkan yakni beberapa pasien mengalami kehilangan gigi secara tiba-tiba alias copot. Para ahli pun telah memperingatkan efek samping ini.
Menurut The New York Times, seorang wanita kehilangan gigi bulan ini setelah dinyatakan positif Covid-19. Farah Khemili, 43, dari New York, merasakannya giginya goyang sebelum kemudian menghilang saat makan es krim.
Sementara itu, seorang bocah lelaki berusia 12 tahun juga dilaporkan kehilangan satu gigi setelah didiagnosis Covid-19. Ibunya, Diana Berrent, mengunggah cuitannya di Twitter untuk mendesak orang-orang agar menganggap serius virus itu.
“Anak saya usia 12 tahun saya baru saja kehilangan gigi depan dan gigi lainnya lepas … ternyata dari kerusakan pembuluh darah 9 bulan setelah Covid. Ya Tuhan. Tolong … Saya mohon, tanggapi ini dengan serius. Untukmu. Untuk anak-anakmu. Untuk semua orang.”
Meskipun masih belum jelas apakah kehilangan gigi tersebut disebabkan oleh Covid-19, para ahli berpendapat bahwa peradangan yang disebabkan oleh virus corona dapat mengiritasi gusi. Dr Michael Scherer, seorang prostodontis di Sonora, California, berkata: “Penyakit gusi sangat sensitif terhadap reaksi hiper-inflamasi, dan Covid long hauler pasti termasuk dalam kategori itu,” katanya seperti dikutip Mirror.co.uk.
Namun, yang lain berpendapat bahwa kehilangan gigi mungkin merupakan konsekuensi dari akses terbatas ke dokter gigi selama pembatasan sosial.
Profesor Damien Walmsley, penasihat ilmiah di British Dental Association, mengatakan long Covid adalah kondisi yang melemahkan, dan gejala yang sedang berlangsung dapat mencakup sesak napas, nyeri dada, kabut otak, dan kecemasan.
“Kita tahu kalau sebelumnya bugar dan sehat bisa kesulitan melakukan tugas paling mendasar, seperti naik tangga. Mungkin juga mereka tidak terlalu memperhatikan kebersihan mulut, yang akan meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi dan penyakit gusi. Lebih penting dari sebelumnya, membersihkan gigi, dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida, sebelum tidur dan pada satu kesempatan lainnya.” [*]