Oikos

Arus Peti Kemas di Pelindo III Mencapai 5,08 juta TEUs

Saefudin menambahkan, sisi kepemimpinan teknologi juga dilakukan Pelindo III dalam bentuk penyediaan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi dan berbasis teknologi informasi.

JERNIH—Di tengah pandemi Covid-19 yang memporak-porandakan segala, harus disyukuri, kinerja PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tetap moncer. Perusahaan yang mengelola dan membawahi 43  pelabuhan umum di tujuh provinsi itu tetap mengalami pertumbuhan positif.

Direktur Utama Pelindo III U Saefudin Noer mengataka,  meski seluruh dunia harus menghadapi pandemi ini, tetapi laju perdagangan domestik maupun ekspor-impor tetap bergerak positif.

“Positifnya kinerja pelabuhan ini dipengaruhi laju perdagangan ekspor-impor dan perdagangan domestik sejak Juli 2020, yang tercatat di sejumlah pelabuhan di bawah Pelindo III,” kata Saefudin, Selasa (9/2).

Pada 2020 lalu Pelindo III mencatatkan kinerja arus peti kemas sebanyak 5,08 juta TEUs atau tercapai 103 persen dari target. Sedangkan jumlah kunjungan kapal tahun lalu mencapai 284 juta GT atau memenuhi 98 persen target.

Sementara dari sisi arus barang, tercatat sebanyak 65 juta ton atau terealisasi 95 persen dari target. Barang kemasan mencapai 117 persen dari target, yaitu 2,7 juta M3, dan arus distribusi gas tercapai 11,5 juta MMBTU atau 102 persen dari target.

Menurut Saefudin, pencapaian tersebut berhasil diraih dengan mengedepankan lima prioritas Kementerian BUMN sebagai pedoman, di antaranya prioritas nilai ekonomi dan sosial, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, dan pengembangan talenta.

Saefudin mencontohkan, prioritas nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia yang telah diberikan adalah insentif dan kebijakan yang mengedepankan manfaat tanpa melihat sisi keuntungan bisnis. “Misalnya memperpanjang masa penumpukan peti kemas ekspor impor, dari semula tiga hari menjadi tujuh hari,” kata dia.

“Sekarang peti kemas ekspor dapat masuk ke terminal pada lima hari sebelum kedatangan kapal, sedangkan sebelumnya hanya bisa dilakukan tiga hari sebelum kapal datang,”kata Saefudin, menambahkan.

Tidak hanya itu. Menurut Saefudin, Pelindo III juga memberikan diskon tarif terminal handling charge (THC) sebesar 35 persen bagi petikemas transhipment, serta menyediakan tempat pemeriksaan fisik terpadu untuk peti kemas internasional.

“Ini merupakan inovasi, hasil kolaborasi dengan Dirjen Bea dan Cukai dan Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan. Inovasi ini membuat biaya operasional pelabuhan turun karena tidak perlu dilakukan pemeriksaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya,”kata dia.

Saefudin menambahkan, sisi kepemimpinan teknologi juga dilakukan Pelindo III dalam bentuk penyediaan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi dan berbasis teknologi informasi. Saat ini seluruh layanan Pelindo III tersedia dalam satu portal yang bisa diakses dari mana saja dan kapan saja oleh pengguna jasa.

“Penggunaan teknologi, selain memudahkan pengguna jasa juga dapat meminimalkan kontak langsung, sehingga mengurangi risiko tertular Covid-19 di masa pandemi ini,” kata dia.

Dari sisi investasi, perseroan juga terus menggenjot pembangunan Terminal Multipurpose Labuan Bajo, Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dan Terminal Gili Mas. Sementara sisi pengembangan talenta dilakukan dengan meningkatkan kapasitas karyawan melalui berbagai program pengembangan dan keterampilan. [ ]

Back to top button