Cina Tolak Kartu Kredit yang Dikeluarkan Bank Rusia
Sebelum penolakan, Sberbank dan institusi lain, Tinkoff Bank, mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk beralih ke UnionPay, yang dioperasikan oleh bank-bank milik negara Cina. UnionPay adalah salah satu pemroses pembayaran global terbesar tetapi melakukan hampir semua bisnisnya di Cina.
JERNIH— Otoritas validasi kartu kredit Cina telah menolak untuk bekerja dengan bank-bank di Rusia karena takut menjadi sasaran sanksi atas perangnya terhadap Ukraina. Dengan demikian hal itu memotong kemungkinan alternatif setelah Visa dan Mastercard berhenti melayani mereka, menurut outlet berita Rusia, RBC.
Rabu lalu RBC melaporkan, keputusan UnionPay mempengaruhi Sberbank, bank komersial terbesar Rusia, dan beragam institusi yang lebih kecil lainnya. Laporan tersebut mengutip lima sumber anonym yang ada di bank-bank besar Rusia.
Mastercard dan Visa menangguhkan operasi mereka di Rusia setelah Amerika Serikat dan pemerintah negara-negara barat lainnya memberlakukan sanksi perdagangan dan keuangan kepada pemerintah Presiden Vladimir Putin atas serangannya terhadap Ukraina.
Sebelum penolakan, Sberbank dan institusi lain, Tinkoff Bank, mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk beralih ke UnionPay, yang dioperasikan oleh bank-bank milik negara Cina. UnionPay adalah salah satu pemroses pembayaran global terbesar tetapi melakukan hampir semua bisnisnya di Cina.
Pejabat Amerika telah memperingatkan bahwa pemerintah atau perusahaan yang mencoba untuk melemahkan sanksi akan menghadapi konsekuensi. RBC mengatakan UnionPay ingin menghindari “sanksi sekunder” semacam itu.
Pemerintah Presiden China Xi Jinping menyebut Rusia sebagai “mitra strategis paling penting” dan mengkritik sanksi terhadap Moskow. Tetapi perusahaan dan bank Cina tampaknya mematuhi sanksi perdagangan dan keuangan yang berlaku. Bank lain yang dikutip RBC termasuk Alfa Bank, VTB, Otkrytie dan Promsvyazbank. [Associated Press]