Harga Sejumlah Komoditas Pokok Sudah Ikut Naik
“Kalau sampai lebih tinggi lagi, kita akan memitigasi dengan cara lain,” kata Lutfi.
JERNIH-Setelah minyak goreng yang tak juga bisa dikendalikan, kedelai juga sudah menyusul naik harganya. Kini, giliran bawang merah, cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah ikut-ikutan merangkak naik.
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Isy Karim bilang, per 24 Februari 2022, pihaknya mencatat harga komoditas yang sudah disebutkan sebelumnya sudah terkerek naik.
Harga bawang merah naik 18,81 persen menjadi Rp 36.000/kg. Lalu, harga cabai merah keriting naik 21,47 persen menjadi Rp 44.700/kg. Harga cabai merah besar naik 18,33 persen menjadi Rp 43.900/kg, cabai rawit merah naik 13,63 persen menjadi Rp 59.200/kg.
Sementara kedelai, sudah naik hingga 6,24 persen menjadi Rp 11.092 di tingkat pengrajin dan 2,38 persen menjadi Rp 12.900 di tingkat eceran.
“Kenaikan harga bawang merah merupakan penyesuaian menuju harga normal setelah sebelumnya sempat jatuh karena masa panen raya,” ucap Isy seperti diberitakan Kontan, pada Jumat (25/2).
Selanjutnya, informasi yang disodorkan Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), kenaikan harga juga dipicu faktor cuaca yang membuat sebagian hasil panen busuk. Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) menyampaikan, kenaikan harga cabai disinyalir akibat tertundanya masa pemetikan oleh petani akibat faktor cuaca hujan di sentra produksi.
Terkait kedelai, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, tahun lalu Indonesia mengimpor kedelai lebih dari 2,5 juta ton atau lebih dari 90% dari kebutuhan kedelai nasional. Sebab, produksi kedelai nasional tahun lalu tidak lebih dari 10% atau 250.000 ton.
“Jadi kita ketahui sekarang terjadi keributan atau semacam invasi militer di semenanjung Crimea. Ukraina dan Rusia adalah penyumbang 25% daripada kebutuhan untuk terigu dunia. Karena terigunya naik ini akan diikuti harga barang termasuk kedelai dan juga termasuk CPO kita akan naik tinggi,” ujar Lutfi.
Lutfi bilang, pihaknya tengah memitigasi hal itu. Sedangkan harga kedelai saat ini, menurutnya masih lebih rendah ketimbang Juni 2021.
“Kalau sampai lebih tinggi lagi, kita akan memitigasi dengan cara lain,” kata Lutfi.[]