India Beli Vaksin Belum Lolos Uji Klinis Untuk Percepat Vaksinasi Corona
Pemerintah India bahkan telah membayar uang muka untuk mendukung pengembangan dan penelitian vaksin tersebut.
JERNIH-Sulitnya mendapat vaksin Corona dari produsen vaksin Corona membuat Pemerintah India membeli vaksin Corona yang masih dalam uji klinis fase III.
Saat ini India membutuhkan vaksin Corona dalam jumlah besar setelah setelah pemerintah membuka program vaksinasi untuk semua orang dewasa bulan lalu.
Keputusan membeli vaksin yang tengah dalam ujicoba klinis dimaksud untuk dapat membendung arus penambahan kasus Covid-19.
Bahkan Reuters melaporkan Kementerian Kesehatan India menyatakan sudah membayar uang muka US$205,6 miliar atau sekitar Rp2,9 triliun pada perusahaan lokal Biological untuk membeli 300 juta dosis vaksin.
“Kesepakatan dengan Biological-E merupakan bagian dari upaya pemerintah India untuk mendorong produsen vaksin dalam negeri dengan mendukungnya dalam penelitian dan pengembangan juga dukungan finansial,” demikian pernyataan Kemenkes India yang dikutip Reuters, pada Kamis (3/6/2021).
Pada bulan Juli dan Agustus mendatang, pemerintah mengklaim akan memiliki sepuluh juta dosis vaksin. Angka ini naik tiga kali lipat dari sebelumnya kurang dari 3 juta dosis vaksin
Selama ini untuk program vaksinasi nasional, India menggunakan vaksin Corona AstraZeneca yang diproduksi oleh perusahaan lokal Bharat Biotech. Dan mulai pertengahan Juni yang akan datang, akan mulai menggunakan vaksin Sputnik V.
India berupaya mempercepat vaksinasi nasional karena negara bagian mulai melonggarkan penguncian wilayah. Sementara kasus harian dan kematian akibat Covid-19 masih tinggi.
Kurangnya persiapan dalam pelaksanaan vaksinasi nasional membuat program vaksinasi tidak dapat berjalan optimal. Bahkan Mahkamah Agung mengkritisi pemerintah kurang yang dianggap kurang persiapan sehingga berbagai fasilitas vaksinasi sampai harus menutup operasi.
Seorang pengamat politik, Sanjay Jha behkan menilai pemerintah gagal menangani Covid-19 dan mengecewakan rakyat India.
“Pemerintah ini telah gagal dan mengecewakan rakyatnya dengan cara yang menyedihkan,” kata pengamat politik, Sanjay Jha.
Data kasus Covid-19 di India mencapai angka 28,4 juta kasus dengan 338 ribu kematian. (tvl)