Oikos

Jangan Gunakan Jenis Masker Ini karena Rentan Penularan Covid-19

Masker katup mungkin melindungi pemakainya dari paparan virus tersebut, tapi tidak mampu melindungi orang lain dari penularan Covid-19.

JERNIH-Salah satu faktor pencegahan penularan Covid-19 adalah penggunaan masker oleh semua orang. Masker menjadi salah satu protokol kesehatan dalam menghadapi pandemic Covid-19.

Namun seperti apakah masker yang tepat digunakan untuk mencegah penularan Covid-19? Sebab tidak semua masker mendapat rekomendasi digunakan untuk pencegahan Covid-19.

Belakangan dikabarkan pasien pertama yang terpapar varian Omicron disebut ahli mikrobiologi Yuwn Kwok Yung Universitas Hong Kong menyebarkan virus lantaran memakai masker katup.

Sejak 2020 masker katup sudah tidak direkomendasikan untuk digunakan. Masker katup mungkin melindungi pemakainya dari paparan virus tersebut, tapi tidak mampu melindungi orang lain dari penularan Covid-19.

Ahli pernapasan dari RS Paru Persahabatan dr Agus Dwi Susanto, Sp P(K) juga tidak menyarankan penggunaan masker katup. Ia bahkan mengatakan masker katup malah berbahaya jika digunakan.

“Masker katup itu hembusan napas dari pemakai keluar, sehingga kalau pemakai masker katup itu sakit Covid-19, maka udara yang keluar dari masker membahayakan sekitarnya, jadi tidak disarankan,” kata dr Agus Dwi Susanto, Sp P(K), beberapa waktu lalu

Berikut masker yang tidak disarankan para ahli karena kurang efektif mencegah penularan Covid-19, dikumpulkan dari berbagai sumber.

1. Masker exhaust atau masker katup

Masker katup sebenarnya sudah dilarang penggunaannya sejak 2020 silam. Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan imbauan larangan masker katup ini dengan sejumlah alasan.

“Masker dengan katup atau ventilasi pernapasan TIDAK boleh dipakai untuk membantu mencegah orang yang memakai masker menyebarkan COVID-19 ke orang lain,” tulis CDC di laman resminya.

2. Masker buff

Jangan pernah sekali-kali memakai masker buff. Study yang dilakukan University of Duke menyebut jika buff adalah jenis masker yang paling tak efektif, lantaran tak bisa menahan droplet ketika berbicara.

“Kami menghubungkan ini dengan…tekstil memecah partikel-partikel besar menjadi banyak partikel kecil,” kata dr Martin Fischer, ahli kimia, fisikawan dan penulis studi.

Para ahli menyebut memakai masker buff yang kerap dipakai pengendara motor bisa lebih berisiko tinggi menularkan Covid-19 karena lebih banyak droplet yang tak tersaring.

3. Masker kain bukan katun

Dr Diah Handayani, SpP, dokter spesialis paru RS Persahabatan, beberapa waktu lalu mengimbau warga tidak memakai masker kain di luar bahan katun. Dr Diah menyebut masker katun mempunyai pori-pori rapat dan aman dipakai sehari-hari.

Diingatkan oleh dr Diah bahwa masker kain yang menggunakan bahan lain umumnya tak memiliki pori-pori serapat katun. Terhadap masker kain dengan banyak lipatan, dr Diah juga mewanti-wanti agar kebersihannya harus dijaga.

“Karena setiap lekukan itu kan bisa menampung kuman dari luar, makanya kebersihannya harus dijaga,”. (tvl)

Back to top button