Jawa Barat Sosialisasi Program Petani Milenial di 18 Kabupaten
Program ini telah di-launching pada 14 Februari 2021 dan kick-off pada tanggal 26 Maret. Sejak diluncurkan, tercatat sebanyak 8.998 orang telah mendaftar.
JERNIH – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memperkuat program Petani Milenial. Salah satunya, menyosiasiliasikan program Petani Milenial dan berkolaborasi dengan kabupaten/kota.
Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Benny Bachtiar mengatakan, penguatan melalui sosialisasi dan kolaborasi dilakukan untuk mengejar target 5.000 petani milenial pada 2023.
“Dalam mencapai target 5.000 petani milenial tahun 2023, kami melakukan penguatan kolaborasi dengan kabupaten/kota. Salah satunya dengan kegiatan sosialisasi di 18 Kabupaten. Hari ini sosialisasi kami mulai di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya dan selanjutnya di kabupaten yang lain,” kata Benny, Selasa (2/11/2021).
Selain sosialisasi, Pemda Provinsi Jabar akan melibatkan kabupaten/kota dalam rekrutmen program petani milenial, mengubah pola pendaftaran secara daring, luring, atau kombinasi keduanya, dan adanya award bagi petani milenial dan kabupaten/kota yang berprestasi dalam mendukung program Petani Milenial.
Menurut Benny, Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Kabupaten/Kota nantinya akan berbagi peran dalam memperkuat program Petani Milenial. Di mana kabupaten/kota menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) petani milenial dan menyediakan lahan, sedangkan provinsi berperan mencarikan offtaker, fasilitasi permodalan melalui perbankan, serta transfer teknologi dan inovasi.
“Kami menyadari kurang bersinergi dengan kabupaten/kota di Jawa Barat, dan sekarang sinergi ini kami lakukan dengan berbagai penguatan program Petani Milenial,” tutur Benny.
Sebelumnya Dirut PT Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan, kelompok milenial di Jawa Barat dapat mengambil bagian menjadi petani milenial untuk menjaga ketahanan pangan.
“Kami bersama Pemprov sudah melaksanakan program petani milenial untuk anak-anak muda di usia 19 hingga 39 tahun. Ini bagian dari upaya kami untuk mengajak anak-anak muda untuk menjadi petani,” Kurnia Fajar, baru-baru ini.
“Dengan program ini kita tidak hanya bisa menanam tanaman tetapi juga menanam kebaikan. Jadi jangan lupa bergabung ya,” ajak peraih TOP CEO BUMD 2021 ini.
Program Petani Milenial bertujuan menumbuhkembangkan kewirausahaan muda pertanian di Jabar, mengubah wajah pertanian menjadi segar, agar generasi milenial tertarik menjadi petani dengan pemanfaatan teknologi digital, menciptakan pertanian maju, mandiri dan modern, serta mengurangi problem ketersediaan tenaga kerja pertanian di Jabar.
“Hadirnya program petani milenial, diharapkan dapat memberikan kesempatan kerja dan tantangan pada anak muda di masa pandemi untuk turut berkontribusi memajukan perekonomian desa,” ucapnya.
Benny menuturkan, program Petani Milenial telah menjalin kerja sama dengan offtaker yang meliputi sistem budidaya peternakan, sistem hasil produksi dan pemasarannya termasuk pengembangan logistik pangan berkelanjutan dan penataan supply chain. “Kita juga telah bekerja sama dengan perbankan yaitu bank bjb dan Himbara untuk akses permodalan,” kata Benny.
Program ini telah di-launching pada 14 Februari 2021 dan kick-off pada tanggal 26 Maret 2021 dengan target 5.000 petani milenial pada tahun 2023. “Sampai dengan akhir bulan Oktober 2021 pencapaiannya masih jauh dari target yang ditetapkan,” tambahnya.
Sejak diluncurkan, tercatat sebanyak 8.998 orang pendaftar melalui website : https://petanimilenial.jabarprov.go.id. Selanjutnya, dari 8.998 pendaftar dilakukan seleksi/filter 1 yakni usia minimal 19-39 tahun dan KTP Provinsi Jabar, didapatkan hasil 4.439 pendaftar yang lolos.
Pada seleksi/filter 2 yakni tidak memiliki kontrak, didapat hasil 2.240 pendaftar yang lolos. dari 2.240 calon petani milenial dilakukan seleksi lanjutan oleh pelaksana utama program Petani Milenial didapatkan hasil sebanyak 573 petani milenial, dan 54 petani milenial telah di-launching serta mendapatkan pembiayaan dari perbankan. [*]